Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Orang Tewas saat Pesta Rakyat Anak Dedi Mulyadi di Garut, Izin Keramaian Dievaluasi

Tiga tewas dalam kericuhan pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Garut. Izin acara besar di Lapangan Otista bakal dievaluasi.
Pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jabar dan Wabup Garut, menyebabkan 3 orang meninggal dunia
Pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jabar dan Wabup Garut, menyebabkan 3 orang meninggal dunia

Bisnis.com, GARUT- Pemerintah Kabupaten Garut akan mempertimbangkan kembali izin penyelenggaraan kegiatan apapun di Lapangan Otto Iskandardinata (Otista).

Hal itu menyusul insiden tragis dalam pesta rakyat pernikahan anak sulung Gubernur Dedi Mulyadi, Maula Akbar Putra Mulyadi dan Wakil Bupati Garut, Lutfhianisa Putri Karlina. Langkah ini diambil sebagai bentuk evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

"Itu saja kami melakukan evaluasi ke depan terkait dengan kegiatan ini dan semoga ke depan tidak terjadi lagi," kata Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, Minggu (20/7/2025).

Pemkab Garut menegaskan kegiatan besar yang melibatkan massa dalam jumlah besar perlu dikaji lebih dalam, baik dari aspek teknis, pengamanan, hingga kapasitas lokasi. 

Salah satu langkah konkret yang dipertimbangkan adalah pembatasan atau bahkan larangan penggunaan Lapangan Otista untuk kegiatan serupa, apabila tidak memenuhi standar keselamatan publik.

Tiga orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam insiden kericuhan saat pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat dan Wakil Bupati Garut yang digelar di kawasan Alun-alun Otista, Garut Kota, Jumat (18/7/2025).

Peristiwa tersebut terjadi akibat lonjakan massa yang tidak terkendali setelah salat Jumat, ketika warga mulai memadati lokasi pembagian makanan gratis.

Menurut keterangan sejumlah saksi, sejak pagi area Alun-alun Otista sudah dipadati ribuan warga yang datang dari berbagai wilayah. Mereka tertarik menghadiri pesta rakyat yang menjanjikan pembagian makanan gratis, panggung hiburan, dan acara terbuka lainnya.

“Setelah salat Jumat, makin banyak orang. Banyak orang tua dan anak-anak ikut antre. Tapi tidak ada pengaturan jalur masuk, semua langsung saling dorong ketika pintu dibuka,” kata salah seorang warga.

Desakan yang terjadi di area pembagian konsumsi dan panggung hiburan menyebabkan beberapa warga jatuh dan terinjak-injak. 

Kepolisian dan pihak medis mengonfirmasi tiga korban jiwa dalam kejadian tersebut. Korban pertama adalah Vania Aprilia, anak perempuan berusia delapan tahun asal Kelurahan Sukamentri, Garut Kota. 

Kedua, Dewi Jubaedah, seorang perempuan lanjut usia berumur 61 tahun. Korban ketiga merupakan anggota Polri Bripka Cecep Saeful Bahri yang berusia 39 tahun.

1753008576_277abe11-c10d-4203-9147-4aa32694d1c8.
1753008576_277abe11-c10d-4203-9147-4aa32694d1c8.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro