Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Tingkatkan Transaksi JNE

Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis
Bisnis.com, BANDUNG - Pertumbuhan ekonomi kreatif menjadi berkah tersendiri bagi perusahaan jasa ekspedisi logistik. PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menjadi salah satu jasa ekspedisi yang mampu melirik sektor ekonomi ini.
 
VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi mengatakan ekonomi kreatif menjadi tren ditengah revolusi industri di masa sekarang dan masa yang akan datang. Sehingga ekonomi global akan semakin bergantung pada sektor ekonomi kreatif.
 
"Sekarang kita memungkinkan untuk terus melayani pengiriman barang hingga ke pelosok Indonesia, pasalnya bisnis e-commerce yang memasarkan rata-rata bidang ekonomi kreatif semakin mudah di akses," katanya dalam acara FGD JNE Kumpul Bareng Kawan Pers Nasional (JNE Keren) dengan Tema "Bersaing Secara Global dengan Ekonomi Kreatif, di Grand Mercure, Bandung, Kamis (31/5).
 
Menurutnya sektor industri kreatif ini akan terus tumbuh seiring dengan kemudahan teknologi informasi untuk memasarkannya hingga ke pasar global. Ia menyebut, 50% pengiriman yang dilakukan oleh JNE adalah sektor e-commerce yang didalamnya terdapat produk-produk ekonomi kreatif.
 
"Pertumbuhannya sangat pesat, didalamnya kan ada ekonomi kreatif," katanya.
 
Namun, ia menyoroti produktifitas industri kreatif lokal. Dari data yang ia miliki, hanya 7% saja produk lokal yang mengisi e-commerce. Serta kurang dari 1% produk lokal yang mampu masuk ke pasar global.
 
"Selebihnya barang dari luar, saya kira ini yang harus kita soroti," katanya.
 
Pihaknya pun berkomitmen untuk terus mengedukasi user dengan bekerjasama dengan semua bidang. Pasalnya sering kali user kurang mengetahui bagaimana melihat peluang pasar digital untuk meningkatkan pemasaran produknya.
 
"Kita nanti akan ada program, menyeleksi produk industri kreatif untuk dikembangkan, kita kerjasama dengan beberapa market place dan nantinya kita akan kasih modal hingga 3 miliar," katanya.
 
Sementara itu, Kasubdit Pengembangan Kota Kreatif, Slamet Aji Pamungkan sejauh ini tanda-tanda kekuatan ekonomi kreatif nasional mulai terlihat. Data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mencatat ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia pada 2016 mengalami peningkatan 3,23 % menjadi USD 20 miliar dibanding dengan realisasi 2015.
 
Ke depan, ekspor produk ekonomi kreatif bisa meningkat menjadi USD 40 miliar - USD 60 miliar jika ada dukungan kebijakan ekspor yang optimal. Kebijakan peningkatan ekspor ekonomi kreatif tersebut merupakan jawaban untuk memperbaiki neraca perdagangan yang mengalami defisit akibat lonjakan impor.
 
ia pun menyebut saat ini produk yang mampu berkembang baik pada industri kreatif di Indonesia adalah Fasyen, Kuliner dan Kriya. 
 
"Memang FFK itu yang mampu berkembang, karena khususnya Bandung memiliki SDM yang unggul di sektor itu," katanya.
 
Selain itu, ia pun melihat masih adanya permasalahan dalam pertumbuhan industri kreatif di Indonesia. Diantaranya adalah Sumber Daya Manusia (SDM), pemasaran, riset dan edukasi, akses permodalan, infrastruktur, dan regulasi.
 
"Kita masih kekurangan SDM yang baik dalam bidang industri kreatif, hanya sebagian daerah saja yang memiliki akses baik untuk para pelaku industri kreatif, tapi daerah lainnya masih kurang," katanya.
 
Ia pun mengatakan saat ini sudah saatnya industri kreatif di Indonesia terus dikembangkan, karena jika melihat ekonomi global, industri kreatif ini akan menjadi sektor yang cukup besar bagi PDB Nasional.
 
"Bahkan Amerika sendiri tahun 1980 an, menganggap industri kreatif lebih banyak menyumbang pemasukan dari pada berjualan senjata," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper