Bisnis.com, BANDUNG - Lahan perkebunan kopi di Kawasan Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung, Kabupten Bandung hanya mampu memproduksi 200 ton biji kopi atau hanya 50 ton greenbean setiap tahunnya. Jumlah tersebut sangat minim jika dibanding permintaan terhadap kopi terbaik di dunia tersebut.
Angka tersebut sebenarnya bisa dimaksimalkan, salah satu caranya yakni dengan meningkatkan kualitas pohon kopi. Dengan cara tersebut, hasil produksi kopi bisa meningkat hingga tiga kali lipat.
“Sekarang satu pohon rata-rata menghasilkan 1 sampai 2 kg sekali panen, kalau yang bagus bisa 5 kg sekali panen,” kata pegiat Kopi Puntang, Ayi Suteja, di Kawasan Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung, Kabaupten Bandung, Selasa (29/5).
Padahal kata dia, permintaan, baik dalam dan luar negeri terhadap kopi jenis Tipika ini sangat besar, namun pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan tersebut karena memang keterbatasan hasil produksi.
Menurut dia, untuk meningkatkan kuantitas produksi, sebenarnya tidak diperlukan upaya ekstra dengan kembali membuka lahan untuk ditanami kopi. Hanya dengan menambah asupan nutrisi pada pohon kopi, dengan menambah pupuk organik yang baik, maka kemungkinan pohon akan berbuah maksimal sangat besar.
“Tidak usah tambah lahan atau pohon, cukup pakai pupuk yang baik,” katanya.
Di lahan kopi seluas 200 hektare yang dikelola lebih dari 120 petani kopi ini saja menggunakan pupuk organik dari kotoran domba dan urin kelinci.
“Kita sebisanya saja, kalo ada uang lebih, kita belikan pupuk yang lebih bagus,” katanya.
Maka bisa dibayangkan jika ternyata ada cara khusus yang dikembangkan dan bisa untuk memberi asupan nutrisi lebih terhadap pohon kopi, maka jumlah biji yang bisa didapat pun akan maksimal.
“Hasil 30 % saja kami sudah cukup menikmati, apalagi dimaksimalkan sampai 100 %,” kata salah seorang pegiat kopi juga.
Untuk itu, Ayi mengatakan, para petani Kopi Puntang saat ini membutuhkan pasokan pupuk yang berkualitas dengan jumlah yang cukup banyak.
“Saat ini udah cukup baik, tapi kurang banyak lah,” imbuhny.
Selain itu, infrastruktur pun dibutuhkan oleh para petani kopi, seperti jalan yang baik dan juga irigasi dan saluran air bersih untuk kegiatan pertaniannya.
“Jadi kan petani itu menghasilkan biji (kopi), nah bantuannya jangan mesin (pengolahan), tapi pupuk, jalan yang bagus, irigasi air yang baik,” pungkasnya.