Bisnis.com, BANDUNG- Kementerian Perindustrian mengaku mengebut penelitian sekaligus pengembangan prototipe baterai kendaraan yang ditarget rampung sebelum 2025.
Kepala Pusat Standardisasi Industri Kemenperin Yan Sibarang Tandiele mengungkapkan berdasarkan peta jalan implementasi Industri 4.0, sektor otomotif merupakan salah satu prioritas pengembangan. Sejalan dengan itu, katanya, kemampuan produksi lokal sektor otomotif harus sejalan dengan tren global.
“Saat ini, semua dituntut untuk menghasilkan teknologi ramah lingkungan dan hemat energi,” katanya di komplek Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung, Selasa (15/5).
Karena itu, singgung Yan, Kemenperin telah menetapkan pengembangan bagi produk masa depan sektor otomotif yakni kendaraan listrik. Untuk menunjang industri tersebut, setidaknya Kementerian wajib mengebut kesiapan lokalisasi, terutama yang mencakup komponen utama seperti baterai.
Salah satu upaya ke arah sana, Kemenperin telah menugaskan B4T untuk melakukan penelitian dan pengembangan prototipe baterai kendaraan. B4T kemudian diminta menggandeng para mitra dari kalangan industri.
“B4T sejauh ini merupakan andalan Kemenperin untuk hilirisasi produk industri di bidang elektronik maupun yang berbasis logam lainnya,” tukas Yan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknik B4T Dudung mengiyakan jika balai penelitian tersebut ditarget mampu menghasilkan prototipe baterai kendaraan sebelum 2025. “Karena pada tahun tersebut, Kemenperin menginginkan realisasi kebijakan kendaraan listrik,” katanya.
Dudung mengatakan untuk pengembangan prototipe, B4T telah menggandeng inovator otomotif lokal seperti Viar. Selain itu, singgungnya, balai penelitian tersebut pun telah teruji kompetensi di bidang elektronik.
“Kami sudah berhasil mengembangkan baterai jinjing, itu bisa langsung dikembangkan ke depan sebagai baterai kendaran,” katanya.
Hasil prototipe baterai kendaraan kelak akan diproduksi massal oleh produsen lokal. “Kami akan menggandeng ke IKM otomotif untuk produksi massalnya,” tutup Dudung.