Bisnis.com, BANDUNG - Jelang Bulan Ramadan, harga daging ayam dan telur ayam di sejumlah pasar di Kota Bandung mengalami kenaikan.
Seperti di Pasar Cihaurgeulis, harga daging ayam mencapai Rp43.000/kg, sementara di Pasar Baru Rp40.000/kg dari harga normal Rp36.000/kg. Telur ayam pun mengalami kenaikan dari harga normal Rp20.000/kg, saat ini mencapai harga Rp25.000 - Rp26.000/kg. Sementara itu, untuk kebutuhan pokok lainnya menunjukan harga yang stabil.
Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin pun langsung melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Pasar Baru Bandung, Jalan Oto Iskandar Dinata, Selasa (15/5). Hasilnya, meski ada kenaikan, harga kebutuhan pokok masyarakat di Kota Bandung dipastikan masih normal.
"Secara keseluruhan harga bahan pangan hari ini relatif stabil. Hanya daging ayam dan telur yang mengalami kenaikan, selebihnya normal. Daging, ikan, termasuk juga sayuran, tidak ada kenaikan yang terlampau signifikan," kata Solihin di sela-sela sidak.
Atas kenaikan tersebut, Solihin mengaku akan mengevaluasinya bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan. Menurutnya, Pemkot Bandung akan segera mencari solusi saat harga terus melonjak. Terutama untuk harga daging ayam dan telur.
“Sebelum Satgas Pangan turun, kita akan berkoordinasi dengan pemasoknya,” ujarnya.
Selain memantau harga, Solihin juga sempat menguji kelayakan daging ayam, daging sapi, ikan, dan sayuran.
“Alhamdullilah, dari kebersihan dan kesehatan makanan yang ada layak konsumsi. Ini juga memberikan keyakinan masyarakat Kota Bandung barang yang dibeli di pasar itu terjamin kehalalannya,” tutur Solihin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Elly Wasliah memastikan harga komoditas pangan jelang Ramadan masih dalam kondisi relatif stabil. Selain itu, stoknya pun masih aman.
“Tidak ada penggunaan bahan kimia berbahaya ataupun pemalsuan pangan segar. Ini bukti kami senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman,” ujarnya.
Terkait kenaikan harga daging ayam, Elly menjelaskan, kebutuhan daging ayam di Kota Bandung mencapai 800.0000 ekor per hari. Hal itu terdiri dari 600.000 ayam boiler dan 200.000 ayam pejantan. Saat permintaan meningkat, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemasok.
“Saat produsen menaikan harga tidak tinggi tetapi ternyata harga di pasaran tinggi, ini yang akan diteliti. Di titik mana yang mengambil keuntungan terlalu besar. Kita akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan,” tandasnya.
Sementara itu, Iwan (45) mengaku kenaikan ayam ini sudah terjadi cukup lama di pasaran. Ia pun berharap pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan kenaikan harga ayam ini, apalagi sebentar lagi Ramadan dan Idul Fitri.
“Kenaikan ini sudah lima bulan, pengaruhnya tentu ke permintaan yang sedikit,” katanya.