Bisnis.com, BANDUNG- PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai BUMN induk produsen pupuk mendorong program Padat Karya Tunai atau PKT yang menyasar pemberdayaan sektor pertanian.
Upaya itu merupakan bagian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, dengan membangun sarana prasarana pedesaan. Kali ini, penyaluran bantuan berlokasi di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik, Tasikmalaya yang berlangsung pada Sabtu (12/5/2018).
Lewat kiprah itu, produsen pupuk yang bertanggung jawab distribusi pupuk di wilayah Jabar-Banten telah menyalurkan bantuan dana PKBL (program kemitraan & bina lingkungan), dengan bentuk konkret saluran irigasi sepanjang dua kilometer dengan lebar dua meter. Proses pengerjaan dilakukan secara gotong royong dan melibatkan ratusan warga desa setempat.
Direktur Sumber Daya Manusia PT Pupuk Kujang Indra Armansyah mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu peran produsen pupuk dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Menurutnya, saluran irigasi yang diperbaiki secara kebersamaan dan gotong royong ini bisa selesai segera, sehingga permasalahan pertanian khususnya di desa Tanjungsari juga dapat segera teratasi.
“Kegiatan meliputi perbaikan dinding saluran air, perbaikan pintu air dan pengangkatan lumpur serta normalisasi saluran irigasi sepanjang dua kilometer, sifat program yaitu swakelola yakni mengutamakan tenaga kerja dan material lokal desa,” ungkapnya.
Staf Utama Direktur SDM & Tata Kelola PT Pupuk Indonesia (Persero) Wahyu Supriyanto menambahkan, bantuan berupa padat karya ini selain memberikan nilai tambah ekonomi dengan meningkatknya produksi pertanian dan pendapatan petani, juga memberikan dampak sosial tumbuhnya rasa gotong royong masyarakat. Hal senada juga dikatakan Kepala Desa Tanjungsari Amas, bahwa seluas 116,62 hertar wilayah Desa Tanjungsari penduduknya bergantung pada lahan pertanian, bantuan ini merupakan angin segar yang ditunggu-tunggu sejak lama.
Sementara itu informasi terkait kebutuhan pupuk pada musim tanam gadu di wilayah Tasikmalaya sampai dengan awal Mei 2018 telah tersalurkan pupuk urea bersubsidi sebanyak 8.316 ton atau 72,65% dari kebutuhan menurut ketetapan Distan sebanyak 11.446 ton. Sedangkan stok pupuk urea bersubsidi di gudang lini III kabupaten/kota Tasikmalaya sampai dengan awal Mei 2018 tersedia sebanyak 871,30 ton, hal ini diakibatnya belum meratanya pemakaian pupuk dibeberapa daerah.