Bisnis.com, CIREBON—Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Watid Sahriar menyatakan penanganan masalah banjir di Kota Cirebon harus dilakukan secara menyeluruh khususnya pembenahan sarana drainase.
Berdasarkan catatan Komisi II DPRD Kota Cirebon, sebanyak 85% saluran air atau drainase tertutup sedimentasi tanah yang mengakibatkan sarana tersebut kurang berfungsi dengan baik saat hujan deras.
“Jangan heran kalau Kota Cirebon sering tergenang, karena banyak sarananya tidak berfungsi contohnya drainase,” katanya, Selasa (10/04/2018).
Watid mengungkapkan salah satu contoh ruas jalan utama di Kota Cirebon yang tertutup sedimentasi tanah adalah Jalan Siliwangi yang jika diremajakan membutuhkan dana ratusan juta rupiah.
“Mebersihkan sedimentasi dalam drainase tentu akan lebih sulit dengan pembersihan lain, dan itu baru satu ruas jalan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Cirebon Yudi Wahono mejelaskan genangan air yang beberapa pekan lalu sempat terjadi di Kota Cirebon tidak terlepas dari derasnya debit air yang datang secara tiba-tiba (bandang) dari daerah hulu.
“Perbaikan atau peremajaan sarana memang perlu dilakukan tapi tidak bisa dilakukan di musim penghujan,” ujarnya. (k3)