Bisnis.com, BANDUNG -- Tim Lead and Transport Coordination Bloomberg Initiative for Global Road Safety (BIGRS), Aine Kusumawati mengatakan kampanye untuk menggunakan helm kepada pengguna motor harus terus ditingkatkan.
Menurut dia, bagi pengguna motor helm merupakan alat pengaman yang sangat penting jika terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, selain imbauan dari petugas kepolisian, kesadaran diri sendiri pun dinilai sangat penting.
Berdasarkan catatan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung, kecelakaan dari pengguna sepeda motor di Bandung memliki angka tertinggi sebanyak 72%. Selain it, sebanyak 70% salah dalam penggunaan helm.
Pemerintah Kota Bandung sendiri sebenarnya sudah menggalakan kampanye dan sosialisasi program "Klik Biar Selamat". Kampanye ini tersedia dalam situs agar masyarakat bisa mendapatkan banyak ilmu dan wawasan dalam bekendara dengan aman.
"Saya pikir kampanye pengguna helm harus terus ditingkatkan, karena helm merupakan alat pengaman yang sangat penting, tentu dengan penggunaan yang benar. Jika ada petugas kepolisian yang melihat pengguna motor yang tidak meng-klik helmnya harap diberhentikan," kata Aine Kusumawati di Balai Kota Bandung, Kamis (12/10).
Di samping itu, BIGRS yang merupakan sebuah organisasi dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan berkendara di jalan raya tengah bekerja untuk memperbaiki beberapa desain perempatan yang ada di Kota Bandung. Perempatan itu antara lain seperti perempatam Jalan Ahmad Yani-Naripan dan Jalan Veteran.
"Kedepannya nanti ada beberapa simpang di antaranya simpang Jalan Asia Afrika , simpang cikudapateuh dan simpang Balubur. Sebagai hibah program keselamatan di jalan, karena persimpangan merupakan lokasi yang banyak memakan korban juga," ujarnya.
Dia juga mengatakan, pertumbuhan kendaraan yang semakin tinggi menjadi salah satu penyebab riuhnya kondisi di jalanan. Maka dari itu, jika tidak didukung oleh program keselamatan berlalu lintas tentu akan menjadi masalah di kemudian hari.
Merunut data WHO, dia mengatakan pada tahun 2030 jika angka kendaraan tidak ditekan, tingkat kecelakaan akan semakin tinggi dan akan menempati peringkat ketujuh di dunia.
"Lihat saja sekarang, motor dan mobil semakin banyak. Jalan semakin macet dan ricuh. Jika semua itu tidak dibarengi dengan program keselamatan berlalu lintas, dapat dibayangkan akan menjadi masalah yang besar kelak, Dan kami akan membuat fasilitas penyeberangan jalan yang lebih banyak dan lebih berkeselamatan bagi para penyebrangan," paparnya.