Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung mencatat angka kecelakaan di Kota Bandung sejak 2013-2016 relatif menurun. Hal itu merunut hasil survei yang dilakukan oleh Tim lead and transport BIGRS.
"Tren kecelakaan menurun sejak 2013-2016. Ini semua karena kampanye yang terus digalakan oleh Pemerintah Kota Bandung, kepolisian dan lembaga yang terkait," kata Kepala Sub Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembang Wilayah II Sam Satriabdra di Balai Kota Bandung pada Kamis (12/10).
Tahun 2013 tercatat 838 kecelakaan terjadi dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 125 orang. Sementara tahun 2016 hanya terjadi 654 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 84 orang.
Dari persentase, kecelakaan dari pengguna sepeda motor memliki angka tertinggi sebanyak 72%, pejalan kaki sebanyak 23% dan paling sedikit yaitu pengendara mobil sebanyak 5%.
"Dan kebanyakan dari 86% pengguna motor yang menggunakan helm, sebanyak 70 % salah dalam menggunakan helm. sehingga menjadi penyebab korban meninggal. Kebanyakan kecelakaan terjadi pada hari Rabu dan Jum'at pada jam 08.00 Wib sampai 10.00 Wib," ucapnya.
Secara keseluruhan, faktor penyebab terjadinya kecelakaan karena pengemudi yang tidak tertib mencapai 51%, melebihi batas kecepatan 23%, pengemudi lemah dengan 18&, pengemudi mengantuk 5% serta pengaruh alkohol mencapai 3%.
Oleh karena itu, dengan adanya data tersebut Pemkot Bandung akan mengupayakan agar angka kecelakaan di Bandung semakin menurun setiap tahun dengan mengkampanyekan "Klik Biar Selamat". Sosialisasi pun terus dilakukan guna masyarakat bisa mendapatkan banyak ilmu dan wawasan dalam bekendara dengan aman.
"Melihat situasi seperti ini, untuk mencegah semakin banyak. Kita membuat program "Klik Biar Selamat" dan sudah disosialisasikan melalui media sosial, tv, radio dan media massa lainnya," ujarnya.