Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkominfo Rudiantara/Bisnis
Menkominfo Rudiantara/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Rudiantara mengatakan, saat ini terkesan permasalahan yang muncul akibat dampak negatif dari media sosial lebih banyak diselesaikan di titik hilir, seharusnya perhatian juga dilakukan di hulu.

“Ini kan seperti orang sakit yang disuntik atau diobati. Seharusnya bagaimana membuat orang sehat, ya harus dari hulu. Inilah pentingnya literasi dan edukasi,” ujarnya saat hadir di acara Dies Natalis Unpad ke-60, Senin (11/9).

Dia mengatakan, kondisi ini bukan hanya dialami di Indonesia saja, namun seluruh negara di dunia mengalami masalah serupa. Setiap negara memiliki cara berbeda untuk menangkal dampak negatif dari media sosial tersebut.

Menurutnya, ada negara yang cepat membuat Undang-Undang untuk mengantisipasi media sosial, namun hal itu tidak bisa cepat dilakukan di Indonesia.

“Kita bisa saja buat Undang- Undang anti hoax, tapi perlu waktu. Jadi pemerintah dihilir lakukan pembatasan saja dulu, bisa pemblokiran, seperti pernah terjadi kemarin. Sebab memang dianggap berbahaya. Sekarang sedang berupaya melakukan perbaikan di hulu,” ucapnya.

Pemerintah juga turut menantang perguruan tinggi termasuk Unpad untuk bisa merubah segala hal yang berkaitan dengan media sosial. "Fakultas komunikasi dan fakultas ilmu politik khususnya yang erat kaitannya dengan media sosial," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper