Bisnis.com, BANDUNG - Untuk mengekang calon pemudik agar tidak pulang ke kampung halamannya sebelum lebaran, pemerintah disarankan memberikan kompensasi. Dengan begitu, kemacetan di jalur mudik bisa diminimalisir.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengungkapkan, sebanyak apapun kapasitas sarana dan prasarananya yang disediakankan pemerintah tidak akan mampu mencegah kemacetan. Pasalnya, setiap tahun jumlah pemudik terus meningkat.
"Karena ada kendala keterbatasan. Baik keterbatasan finansial maupun waktu yang pada akhirnya kemacetan tak bisa terhindarkan lagi," katanya, kepada wartawan, Jumat (30/6/2017).
Untuk itu, pemerintah perlu melakukan upaya untuk mengekang calon pemudik agar tidak ikut mudik pada waktu bersamaan dengan mayoritas pemudik yakni sebelum lebaran. Guna merealisasikan hal itu tidak cukup sekadar himbauan.
Hal itu dapat dilakukan dengan memberi kompensasi bagi warga yang tidak ikut mudik. Mereka pulang tidak saat mudik mayoritas warga, tapi setelah Lebaran. Caranya, memberi gratis tol dalam kota Jakarta.
"Selain itu, gratis menggunakan Bus Transjakarta dan KRL Jabodetabek. Ini bentuk kompensasi buat warga yang tidak ikut mudik. Mengenai teknis operasionalnya, dapat dilakukan berangkatnya," ucapnya.
Dengan begitu, setidaknya tidak ikut mudik bersama dapat mengurangi kepadatan lalu lintas, terutama yang menggunakan kendaraan bermotor pribadi.