Bisnis.com, BANDUNG - Assessment Center Indonesia (ACI) yang dimiliki PT Telkom mulai membuktikan kapasitasnya. Setidaknya hal itu terlihat dari banyaknya pengakuan pihak eksternal. Terakhir, ACI mendapatkan kepercayaan dari Kementerian BUMN yang menjadi ACI sebagai lembaga profesional penyedia jasa assessment center dalam pemilihan kandidat direksi BUMN.
Senior General Manager ACI PT Telkom T. Zilmahram mengatakan, keterpilihan tersebut merupakan yang ketiga kalinya pada periode 2014-2017 ini. Sejumlah assesment yang dilakukannya adalah pemilihan direksi perusahaan dan anak perusahaan di BUMN antara lain di PT Len Industri, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, PT Perusahan Gas Negara, PT Peruri, PT Perum Jasa Tirta II, BNI, BRI, PT ASDP, PT Wijaya Karya, PT Biofarma, PT Inti, dan lainnya.
"Tak hanya BUMN, kami juga memperoleh kepercayaan terbaru dari klien besar lainnya seperti Sekretariat Daerah Pemprov Jawa Barat, Kantor Staff Presiden, Basarnas, Kementerian Perdagangan, Kimia Farma, Bank Jateng, hingga perguruan tinggi seperti ITB dan Unika Atma Jaya," katanya, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (15/6/2017).
Menurut Zilmahram, panggilannya, raihan tersebut kian menegaskan kepercayaan eksternal yang sudah sejak lama diperoleh bahkan saat awal berdiri Unit Psitel/Rekrutasi dan Psikologi Telkom (nama awal ACI) tahun 1990 lalu saat Telkom dipimpin Cacuk Sudarijanto. Kala itu, klien awalnya antara lain PT Adhi Karya, PJKA, Coca Cola Amatil, dan Bulog.
Dari sekian banyak kliennya itu, yang menjadi langganannya adalah Bank Woori Saudara (d/h Bank Saudara 1906), PT Peruri yang sudah gunakan jasa selama 4-5 tahun terakhir, serta PT Jasindo dan PT Jasa Marga yang sudah beberapa periode kontinu mempergunakan ACI Telkom.
Testimonial berdatangan misalnya dari Deputi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Setiawan Wangsaatmadja yang menilai ACI mampu memberikan layanan yang tidak pernah ditemukan kementerian tersebut di penyedia jasa lainnya.
Ketua PASSTI (Perkumpulan Assessment Center Indonesia) ini menambahkan, semua pencapaian signifikan tersebut itu murni karena kinerja kompetitif ACI Telkom. Seperti proses assessment dilakukan sepenuhnya mengikuti etika global tentang assessment center serta hasilnya berbasis fakta, independen, dan tidak ada campur tangan dari unit manapun.
Kemudian, layanannya terintegrasi dengan program pengembangan perusahaan berkelanjutan hingga inovasi berkelanjutan ACI mulai dari pengetahuan tentang bisnis, teknologi, termasuk kapasitas dengan membangun fasilitas assessment center di Jakarta dan menambah kapasitas di Bandung.
"Metode yang kami gunakan secara empirik memberikan hasil lebih akurat dibandingkan metode lainnya apabila dipergunakan mengukur kompetensi manajerial. Dari sisi kepatuhan pelaksanaan proses assessment center, level kesesuaian ACI menurut survey BACDI (Benchmark of Assessment Center Diagnostic,red) pada April 2017 mencapai 76% dibandingkan industri 73%," paparnya.