Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) mendampingi Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartato untuk melihat gedung Bandung Creative Hub (BCH), di Jalan Laswi, Kota Bandung, Jum'at (7/4/17).
Dalam kesempatan, Emil menunjukkan dan menjelaskan fungsi tiap ruangan di dalam gedung lima lantai itu kepada Menperin Airlangga. Gedung yang nantinya akan diisi komunitas kreatif Bandung tersebut ditargetkan rampung Mei tahun ini.
Menurut Emil, progres Bandung Creative Hub saat ini sedang dalam tahap finalisasi. Fungsi yang akan dijalankan gedung tersebut adalah dapat menyalurkan berbagai gagasan kreatif anak muda Kota Bandung.
"Orang Bandung atau anak muda Bandung tinggal bawa gagasan dan badan saja. Nanti di sini ada pilihan, mau pinjam alat-alat inovasi, tempat co-working nya, ruang kelas untuk berinteraksi, ruang studio atau yang lainnya. Nanti akan berkarya," kata Emil.
Emil menjelaskan, hasil dari gagasan tersebut nantinya akan dipadukan dengan industri yang akan menghasilkan ribuan bahkan jutaan produk. "Iya yang tadinya hanya satu percontohan. Nanti bisa ribuan atau jutaan," katanya.
Dengan demikian, Emil minta koordinasi dengan Kementerian Perindustrian guna mengoptimalkan penjualannya secara daring.
Emil berdalih, dibangunnya gedung tersebut disebabkan karena banyaknya anak muda kreatif di Bandung yang bingung guna menyalurkan gagasannya.
"Anak muda Bandung kreatif-kreatif tapi mau nyewa alat-alat bingung. Seperti 3D printer kan susah, tekstile printer, laser cutting juga mahal," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta pada Kemenperin untuk membantu menyediakan fasilitas pendukung seperti urusan mesin-mesinnya. "Jadi kami menyiapkan wadahnya, Pak Menteri bantu mesin-mesinnya," ujarnya.
Gedung yang memiliki luas bangunan 5.000 meter persegi ini menghabiskan anggran Rp 45 miliar dan diharapkan akan menumbuhkan ekonomi kreatif, ekonomi digital serta membangkitkan perindustrian di Indonesia.
Didukung Menperin
Sementara Menperin Airlangga nampak antusias dengan pembangunan Gedung Creative Hub tersebut. Dia mengatakan, adanya gedung tersebut akan menjadi nilai tambah bagi industri kreatif serta menambahnya gedung kreatif di Indonesia.
Mengingat saat ini, kata dia, sudah ada gedung seperti ini di beberapa kota di antaranya Bali, Batam dan Malang.
"Jadi ini diapresiasi karena di Kemenperin kami mempersiapkan revolusi industri ke empat yaitu internet of things. Salah satunya untuk kreatif yakni e-Smart IKM. Jadi kami mempersiapkan infrastruktur perdagangan melalui online. Nah salah satu tempat inkubasinya lahirnya di tempat seperti ini," jelasnya.
Dengan demikian dia akan senantiasa membantu Pemkot Bandung dalam menghasilkan talenta-talenta kreatif di Kota Bandung yang bisa berguna bagi dunia industri.
"Tentu nanti perindustrian mendorong memfasilitasi dengan balai pendidikan yang ada misalnya, plus nanti akses kepada market dan juga akses multiplikasi daripada protipe-protipenya," ungkapnya.
Dia mencontohkan industri kreatif yang telah didorongnya seperti industri animasi di Bali, di Batam mempunyai studio-studio yang berkoneksi dengan Amerika. "juga akses dengan negara Singapura yang akan kita koneksikan," ujarnya.