Bisnis.com, BANDUNG -- Dubai dan Singapura berencana menggunakan taksi terbang sebagai sarana transportasi di masa depan.
Dilansir Daily Mail, Rabu (29/3/17) taksi terbang itu akan berada di langit Dubai pada pertengahan tahun ini sedangkan di Singapura pada 2030.
Badan Transportasi dan Jalan di Dubai akan melakukan uji coba taksi terbang pada Juli nanti. Target perdana menteri Uni Emirat Arab adalah menjadikan 25 persen penumpang berkendara dengan mobil robot dan drone pada 2030.
Ehang 184 buatan China merupakan drone yang akan dipergunakan dan mampu menerbangkan satu orang penumpang. Saat uji coba pada pameran CES tahun lalu di Las Vegas, Ehang diklaim mampu menerbangkan 100 orang.
Ehang bisa dikendalikan menggunaan internet mobile 4G. Kemampuan menerbangkan satu orang dengan berat tidak lebih dari 110 kilogram dengan jarak 62 mil per jam dalam kondisi baterai penuh, dengan durasi terbangnya hanya 23 menit di ketinggian 11.000 kaki.
Sementara Singapura melalui Sekretaris Menteri Transportasi di Singapura, Pang Kin Keong, mengatakan bahwa mereka telah berdiskusi dengan perusahaan penyedia taksi terbang untuk beroperasi.
Selain Ehang 184, ada juga Hoversurf Scorpion buatan Rusia, atau Volocopter VC dari Jerman yang siap memproduksi angkutan umum berbasis udara tersebut.