Bisnis.com, SOREANG - Kebutuhan air bersih rumah tangga diketahui berkisar antara 160-250 liter per orang per hari. Manusia sebagai pengguna air, tentu saja harus paham dan menyadari akan penggunaannya secara benar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab Bandung Asep Kusumah mengatakan, untuk memaksimalkan aplikasi memanen air, Pemkab Bandung bekerja sama dengan unsur akadamisi dan penggiat lingkungan, yang selanjutnya akan diterapkan di masyarakat, baik melalui metode teknologi maupun perilaku sosial.
Tujuan usaha konservasi air adalah keseimbangan, untuk menjamin ketersediaan air untuk generasi masa depan juga pemenuhan kebutuhan fisiologi umat manusia. Ketersediaan sebaran air bumi kata Asep, terdiri dari air di bumi yakni 3% air tawar dan 97% air asin.
"Sedangkan air tawar terdiri dari 30,1% air bawah tanah, 68,7% es dan 0,9% lainnya. Sementara air tawar permukaan yakni, 2% air sungai, 11% rawa dan 87% air danau. Konservasi dilakukan juga dengan tidak menebang pohon sembarangan, guna menjaga kualitas dan kuantitas air bumi," katanya, kepada wartawan, Senin (27/3/2017).
Menurut Asep, kuantitas air bumi masih terjaga. Kembali lagi pada konsisten dan perilaku manusia sendiri untuk bisa menjaga dan melestarikan air sebagai anugrah dari Tuhan. Melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan, tidak lebih berhasil dari perilaku manusia untuk memanfaatkan air dengan bijak.
“pengurangan air segar dari sebuah ekosistem tidak akan melewati nilai penggantian alamiahnya. Harus dilakukan penghematan energi dari Pemompaan air, pengiriman, dan fasilitas pengolahan air limbah mengonsumsi energi besar. Melalui konservasi ini, air bisa dipanen,” tambahnya.
Tim akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Wahyu mengungkapkan, berdasarkan besaran People Equivalent (PE), untuk rumah biasa diperkirakan jumlah air limbahnya adalah 120 liter/hari per orang. Apabila jumlah ini dikalikan dengan jumlah penduduk Indonesia (229.964.720 jiwa), maka air limbah domestik yang diproduksi setiap hari akan mencapai 27.595.766.400 liter.
“Air limbah yang dihasilkan dari rumah tangga mencapai 27 miliar liter. Manusia memanen air untuk keperluan tertentu dan masa yang panjang. Air dapat dipanen secera efektif pada titik-titik tertentu dalam siklus hidrologi, Pemahaman mengenai siklus hidrologi akan membantu dalam menentukan teknik pemanenan yang akan digunakan, disamping pembuatan lubang biopori," ucapnya.
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, manusia bisa memanen air secara hidrologi. Artinya air yang diolah yakni Air Hujan, Aliran Permukaan, Air Bawah Tanah, Evapotranspirasi contohnya ladang jagung dapat menguapkan 26.000 - 38.000 liter air/ha.
"Dengan cara hidrologi, contohnya air hujan. Kita bisa mengolahnya dengan bantuan alat penampung air. Melaui talang air hujan, kemudian mengalir ke penampungan, yang sebelumnya telah dipasang saringan. Apalagi di musim penghujan seperti sekarang, kita bisa memanen air," paparnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

4 jam yang lalu
Job Market Outlook Remains Bleak

5 jam yang lalu
Govt Promises More Incentives for EV Automakers
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
