Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemacetan Menuju Leuwigajah Kian Kritis

Dinas Perhubungan Kota Cimahi menilai kemacetan parah yang sering terjadi di bunderan Leuwigajah tidak bisa diselesaikan dengan managemen dan rekayasa lalu lintas.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, CIMAHI - Dinas Perhubungan Kota Cimahi menilai kemacetan parah yang sering terjadi di bunderan Leuwigajah tidak bisa diselesaikan dengan managemen dan rekayasa lalu lintas.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ruswanto menyatakan, pada hari dan jam kerja kendaraan-kendaraan pengangkut barang telah dibatasi pergerakannya. Kepadatan pagi hari biasanya terjadi pada 06.00-jam 08.00 WIB dan sore jam 16.00-18.00 WIB.

"Sehingga lalu lintas yang menuju ke arah Leuwigajah bisa dikurangi," kata Ruswanto, kepada wartawan, Kamis (23/3/2017).

Untuk itu, pihaknya telah mengajukan kembali pembuatan jembatan baru di kawasan tersebut. Pasalnya, kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut sudah termasuk kategori kritis. Kendaraan yang merangsek ke kawasan itu biasanya menuju Nanjung dan Kerkoff.

Selain volume kendaraan yang semakin bertambah, hal lain yang menjadi penyebab kemacetan di sekitaran Leuwigajah dikarenakan terbatasnya kapasitas jalan atau jembatan.

Dari bunderan Leuwigajah menuju Nanjung dan Kerkoff harus melalui satu jembatan penghubung yang hanya memuat dua kendaraan. Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan volume kendaraan yang semakin bertambah, khususnya di jam-jam sibuk.

"Kami mengharapkan peningkatan kapasitas dan jembatan yang menuju arah Nanjung ke Cimah dan sebaliknya ditingkatkan dengan melebarkan jembatan," ucap Ruswanto.

Diharapkan, apabila kapasitas jalan telah ditingkatkan, kepadatan lalu lintas di Leuwigajah bisa lebih lancar, kemacetan bisa dikurangi dan kedepannya gerak ekonomi lebih lancar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper