Bisnis.com, BLITAR -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) melakukan penandatangan Mou dengan tujuh Kepala Daerah terkait kerja sama lintas daerah. Tujuh daerah tersebut di antaranya Kota Blitar, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Tanjung Balai, Kab. Malang, Kab. Buleleng, dan Kab. Kediri.
Emil mengatakan kerja sama antar daerah ini merupakan semangat NKRI yakni maju bersama. Sehingga jika semua bersinergi akan tumbuh secara kompak.
"2030 nanti kita ranking 7 ekonomi dunia, 2045 ranking 3 ekonomi dunia. Tetapi syaratnya cepat pertumbuhannya, agar cepat yaitu dengan kekompakan. Kompak dalam hal apa? Ya seperti ini, saling berbagi," jelasnya di kantor Wali Kota Blitar, Rabu (8/3/17) malam.
Lebih lanjut dia mengatakan, impian tersebut sudah tertanam sejak tahun lalu di Kota Bandung sehingga Bandung menawarkan diri dengan apa yang bisa diberikan. Seperti yang paling mudah ditiru adalah sistem smartcity dan teknologi.
"Dengan teknologi smartcity ini kami banyak lompatan, seperti dari ranking 200 ke ranking 1 penilaian dari MenpanRB. Dari ranking puluhan sampai ke 10 besar untuk rapor Mendagri. Pelayanan publik sudah hijau semuanya, dan open goverment sudah ranking 1," ucapnya.
"Nah ini yang bisa dibagi. Kalau kita tidak berbagi semua cari-cari dan mahal. Smart city kita itu hampir Rp50 miliar kita belanjakan dalam 3 tahun terakhir. Coba kalau semua belanja untuk masalah yang sama dan untuk uang yang sama, kita mubazir triliunan rupiah. Karena orang harus menganggarkan dikalikan 50, " kata dia melanjutkan.
Selain itu, kata dia, salah satu yang paling istimewa adalah e-budgeting yang berhasil menemukan anggaran-anggaran siluman, sehingga bisa menghematnya sampai triliunan rupiah.
Emil pun menjelaskan terkait pemilihan tempat MoU di Kota Blitar lantaran dirinya belum pernah sama sekali mengunjungi kota tersebut. Padahal dirinya selalu bicara tentang Bung Karno.
"Jadi saya bilang harus cari alasan, nah ketemu alasannya. Karena salah satu dari 7 daerah yang melakukan kerjasama adalah Kota Blitar maka dipilihlah kota ini. Kalau MoU di Bandung sudah sering, sudah bosen," pungkasnya.