Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Garam Siap Dicabut Izinnya

Para pengusaha pengguna garam dalam negeri mengaku siap dicabut izinnya apabila dilapangan ditemukan garam impor untuk industri bocor ke pasaran. Untuk itu, mereka pun meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan investigasi.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Para pengusaha pengguna garam dalam negeri mengaku siap dicabut izinnya apabila dilapangan ditemukan garam impor untuk industri bocor ke pasaran. Untuk itu, mereka pun meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan investigasi.

Sekretaris Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Cucu Sutara mengatakan, alasan yang kerap kali diungkapkan pihak pemerintah melalui KKP sehingga mereka enggan mengeluarkan rekomendasi impor garam akibat kekhawatiran merembesnya garam impor ke pasaran sehingga akan memukul petambak garam lokal.

"Buktikan dimana rembesnya, kalau ada yang melakukan perembesan silahkan cabut izinnya. Kita juga menantang bu menteri untuk membuktikannya," katanya, kepada Bisnis, Selasa (28/2/2017).

Menurutnya, apabila hal itu yang selalu menjadi biang persoalan, maka pihaknya mendorong KKP untuk membentuk Satgas melakukan investigasi penyebab kebocoran dan mendapatkan pelakunya. Bagi pengusaha yang kedapatan melanggar, konsekuensinya izinnya harus dicabut.

Karena yang menjadi persoalan utama dari krisisnya garam dalam negeri adalah politicall will pemerintah baik untuk melakukan investigasi atau mengeluarkan rekomendasi impor agar industri pangan nasional bisa diselamatkan.

"Tinggal di investigasi saja kan, garam itu masuknya ke gudang, dari gudang itu lari kemana pasti ketahuan. KKP tinggal memerintahkan Bareskrim untuk menyelidikinya," ujarnya.

Dirinya yakin, selama ini tidak ada garam impor untuk industri bocor ke pasar. Kalaupun saat ini ada yang bocor itu merupakan sebuah keterpaksaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari pada jadi chaos.

"Sekarang ini garam langka dimana-mana. Sehingga wajar untuk mempertahankan usaha dia dan kelangsungan hidup masyarakat pengguna garam jalan," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler