Bisnis.com, BANDUNG-- Duta Besar/ Deputi Wakil Tetap RI untuk UNESCO, Fauzi Soelaiman, mengunjungi Rumah Dinas Wali Kota di Pendopo Kota Bandung, Jum'at (3/2/17). Kunjungan tersebut membahas perihal Pencak Silat yang akan dinominasikan sebagai warisan budaya tidak benda UNESCO.
Fauzi Soelaiman menuturkan setidaknya ada dua program yang sedang diusungnya yakni pertama menetapkan Pencak Silat sebagai warisan budaya tidak benda dan kedua memasarkan satu set angklung baik berupa angklung biasa ataupun angklung robot.
" Ini Insya Allah akan masuk di tahun 2018 untuk nominasi di tahun 2019, dan Alhamdulillah Pak Wali menyetujuinya" ujar Fauzi.
Selain itu, Mei nanti rencananya Kota Bandung akan mengirim tim Pencak Silat untuk pentas dalam program yang dicanangkan tersebut.
"Untuk melakukan itu kita biasanya mengadakan acara mengenai pencak silat dan pertunjukkan yang mana akan kita lakukan di bulan Mei tahun 2017," ucapnya.
Untuk program kedua, Fauzi akan memasarkan satu set angklung, baik berupa angklung biasa ataupun angklung robot kepada UNESCO.
"Untuk angklung kami akan memberikan satu set angklung biasa atau angklung robot yang sudah digerakkan dengan robot. Nanti salah satu dari keduanya akan diserahkan ke UNESCO untuk ditampilkan di gedung UNESCO di Paris," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan pihaknya mendukung karena itu akan mewakili budaya Sunda.
"Untuk melobi supaya lulus kitanya harus proaktif, salah satunya pencak silat harus pentas dan memukau juri-juri yang akan menentukan berhasil atau tidaknya Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda. Angklung identik dengan Parahyangan, selain itu akan mengirimkan Pencak Silat yang bela dirinya serta ada ibingnya (tarian), itu berarti melestarikan musik tradisi, kemudian bajunya bisa di dekor yang melestarikan busana tradisonal. Kalau Bandung dipercaya oleh komunitas pencak silat untuk mengirimkan dan mewakili diplomasi ini maka kita akan dukung," katanya.
Selain itu, Bandung juga akan mengirimkan dua jenis angklung untuk dihadiahkan kepada UNESCO.
"Selain pencak silat, kita ingin angklung yang bisa kita hadiahkan kepada UNESCO karena di UNESCO itu ada ruang-ruang yang menampilkan karya budaya. Karena angklung identik dengan parahyangan, kita juga akan berikan angklung dua tipe yaitu angklung set dan angklung robot yang bisa bunyi sendiri," ujarnya.