Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata Kebiasaan Menggigit Kuku Bisa Berbahaya

Perilaku menggigit kuku biasa dilakukan anak-anak, tapi sadarkah Anda jika kebiasaan tersebut sering pula dilakukan oleh orang dewasa? Menggerogoti kuku dan kutikula dengan gigi tanpa disadari bisa saja melukai jari Anda.
Ilustrasi/BBC
Ilustrasi/BBC

Bisnis.com, BANDUNG--Perilaku menggigit kuku biasa dilakukan anak-anak, tapi sadarkah Anda jika kebiasaan tersebut sering pula dilakukan oleh orang dewasa? Menggerogoti kuku dan kutikula dengan gigi tanpa disadari bisa saja melukai jari Anda.

Dilansir time, kamis (2/2/17) ada berbagai fakta dan studi tentang alasan mengapa orang menggigit kuku. Menurut Sigmun Freud, seorang ahli saraf terkenal dan ahli teori psikoanalisis, menggigit kuku merupakan indikasi kesalahan dalam perkembangan psikoseksual seseorang.

Penelitian lainnya menyatakan Ketika orang menggigit kuku, hal itu mengindikasikan kecemasan, kebosanan dan juga stres. Beberapa rasa emosional lain, seperti kesepian dan frustasi dapat meningkatkan dorongan seseorang menggigit kuku.

Kebiasaan menggigit kuku juga merujuk pada salah satu gejala Obsessive Compulsion Disorder (OCD). Kondisi psikologis ini ditemukan pada orang yang terobsesi dengan kebersihan pribadi mereka.

Di luar dua kondisi tersebut, menggigit kuku merupakan perilaku impulsif. Biasanya orang yang mudah bosan dan marah lebih rentan berperilaku menggigit kuku untuk mengalihkan situasi. Kebiasaan ini bisa mengakibatkan kuku Anda berdarah dan terinfeksi, karena bakteri bisa saja masuk ke dalam kulit yang terbuka. Kebiasaan ini bukannya meredam stres, tapi justru memicu bertambahnya stres dan kecemasan.

Nah, agar Anda terhindar dari kebiasaan menggigit kuku, ada saran yang bisa Anda praktikan, misalnya cobalah potong kuku secara pendek dan terapkan perekat pada kedua ujung jari Anda, lakukan hal-hal yang dapat mengalihkan Anda menggigit kuku agar kebiasaan tersebut dapat mulai berkurang secara perlahan. (k19)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Sumber : TIME
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler