Binis.com, Banjul--Penasihat Presiden Adama Barrow mengatakan, lebih dari US$11 juta atau Rp147 miliar hilang dari kas negara Gambia menyusul kepergian pemimpin lama mereka, Yahya Jammeh.
Selain itu, mobil mewah dan barang-barang lainnya dibawa kabur menggunakan pesawat kargo Chad pada malam Jammeh meninggalkan negara yaitu Sabtu (21/1/17).
Sebelumnya diketahui, dia menolak untuk menerima hasil pemilu presiden yang dimenangkan oleh Adama Barrow, tapi akhirnya dia meninggalkan negara itu setelah proses mediasi oleh para pemimpin regional dan ancaman intervensi militer.
Penasihat Presiden Adama Barrow, Mai Ahmad Fatty kepada wartawan di ibukota Senegal, Dakar, mengatakan Gambia sedang mengalami kesulitan keuangan dan kas negara tersebut dapat dikatakan kosong.
"Pundi-pundi (keuangan) hampir kosong, Ini telah dikonfirmasi oleh teknisi di kementerian keuangan dan Bank Sentral Gambia." ujarnya.
Fatty, kata para petugas di bandara utama Gambia, telah diberitahu untuk tidak membiarkan barang-barang Jammeh meninggalkan negara itu.
Laporan mengatakan bahwa beberapa barang mantan pemimpin Gambia itu berada di Guinea, di mana Jammeh telah singgah dalam perjalanannya ke pengasingan.
Sementara itu Jammeh dilaporkan sekarang berada di Guinea Ekuatorial, meskipun pihak berwenang di sana belum dapat dikonfirmasi. (K19)