Bisnis.com, CIMAHI - Tradisi rutin berupa meroketnya harga cabai di negeri agraris ini seolah tak pernah mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kebijakan. Padahal, koordinasi antara tingkat provinsi dengan tingkat distibusi serta pemasaran bisa menjadi solusinya.
Sepert diketahui, dalam sebulan terakhir, harga cabai di seluruh Indonesia, termasuk Kota Cimahi terus mengalami kenaikan. Terkini, harga jenis cabai rawit menembus Rp120.000/kg jika dijual di tingkat konsumen.
Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi mengungkapkan, selain karena produksi terganggu akibat cuaca sepanjang 2016 yang terganggu hujan dengan intensitas tinggi, faktor meroketnya harga cabai juga akibat lemahnya koordinasi antar pemerintah stakeholder terkait.
"Misalkan untuk konteks Cimahi pemerintah setempat melakukan kerja sama dengan daerah produksi cabai seperti Kab Bandung dan Kab Bandung Barat," katanya, kepada wartawan, Minggu (8/1/2017).
Dengan kejadian ini, pemerintah disarankan untuk melakukan inspeksi, kemudian menghimbau kepada rantai pasokan, terutama pasar-pasar induk. Karena saat ini harga dari pengepul atau produksi, kemudian di pasar induk dengan tingkat pedagang ke konsumen harganya berbeda jauh.
Ia mencontohkan, jika petani mematok harga antara Rp50-60.000, maka ditingkat konsumen harga cabai bisa melambung mencapai Rp130.000 per kilogram.
"Saya kira ini yang jadi persoalan, harusnya pemerintah memliki insturemn yang cepat juga dalam satbilisasi," ucapnya.
Menurut Acuviarta, Kota Cimahi juga sebaiknya memiliki semacam pasar semi induk untuk menampung komoditas kebutuhan pokok seperti cabai.
Jika melihat rantai pasokan, para pedagang Kota Cimahi selama ini kebanyakan mengandalkan Pasar Induk Caringin, Bandung untuk memenuhi kebutuhan cabai.
'Pedasnya' Cabai Akibat Lemahnya Koordinasi?
Tradisi rutin berupa meroketnya harga cabai di negeri agraris ini seolah tak pernah mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kebijakan. Padahal, koordinasi antara tingkat provinsi dengan tingkat distibusi serta pemasaran bisa menjadi solusinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

5 jam yang lalu