SOLO — Philips melansir dua smartphone terbaru Philips Sapphire S616 dan Sapphire Life V78 yang mampu menangkal cahaya biru yang merusak mata.
Sebagaimana dikutip dari Phonesreview.co.uk, Senin (2/11/2015), cahaya biru biasanya keluar dari layar smartphone. Menurut penelitian, cahaya itu bisa mengganggu kesehatan mata. Selama ini memang belum ada smartphone terbaru yang bisa menangkal cahaya biru.
Philips lalu memberikan inovasi dengan merilis dua smartphone terbaru Sapphire S616 dan Sapphire Life V787. Di dua ponsel anyar itu cahaya biru dikurangi secara signifikan dengan teknologi Softblue sehingga tidak merusak mata.
Teknologi Softblue bisa digunakan untuk mengurangi cahaya biru yang muncul di layar smartphone. Untuk sementara smartphone terbaru Sapphire S616 dan Sapphire Life V787 itu dihadirkan di Tiongkok.
Spesifikasi smartphone terbaru Sapphire S616 cukup lengkap. Ponsel pintar Pihilips itu memiliki ukuran layar 5,5 inci dengan resolusi 1080 x 1920 piksel.
Untuk prosesor ponsel pintar Belanda itu diperkuat dengan chipset Mediatek MT6753 SoC, GPU Mali-T720, RAM 2 GB, memori internal 16 GB yang bisa diperluas hingga 128 GB.
Di sektor kamera belakang, smartphone terbaru Sapphire S616 dan Sapphire Life V787 memiliki resolusi 13 megapiksel (MP) dan kamera depan beresolusi 5 MP yang cocok untuk melakukan selfie dan menghasilkan gambar berkualitas.
Smartphone terbaru Philips Sapphire S616 memiliki daya baterai 3.000 mAh yang diperkuat dengan koneksi Internet cepat 4G long term evolution (LTE) dan operating system (OS) Android 5.1 yang bisa di-upgrade menjadi Android Marshmallow 6.0.
Sedangkan smartphone terbaru Philips Sapphire Life V787 diperkuat dengan daya baterai lebih besar, yakni 5.000 mAh, dengan layar berukuran 5 inci beresolusi 1080 x 1920 piksel dan kamera belakang 13 MP yang menghasillkan gambar dengan yang tajam dan resolusi tinggi.
Untuk harga jual, kita masih harus menunggu kabar lebih lanjut dari Philips. Sementara, jadwal perilisan untuk pasar internasional, masih harus menunggu kabar lebih lanjut. Bisa jadi kita harus menunggu respons dari Tiongkok.