Kabar24.com, JAKARTA-- Seorang pastor dari Polandia mendeklarasikan bahwa dirinya adalah seorang gay.
Pengakuannya ini membuat Vatikan memecatnya seperti dilansir News.com.au, Minggu (4/10/2015). Pastor yang mengaku gay itu adalah Krzystof Charamsa.
Pengakuan ini dilakukan Charamsa kepada media massa di Roma saat berlangsung pertemuan para imam Katolik (sinode) yang membahas sikap gereja terhadap isu-isu sosial, seperti perceraian dan homoseksualitas.
Tindakan Charamsa ini pun menimbulkan reaksi dari pemimpin Katolik, Paus Fransiskus, melalui juru bicaranya menyebut, tindakan Charamsa adalah: tindakan sangat serius dan tak bertanggungjawab.
Dengan tindakannya itu, otomatis Charamsa yang bergelar doktor di bidang teologi itu dipecat dari jabatannya sebagai teolog di Vatikan.
Saat menyatakan dirinya adalah seorang gay, Charamsa ditemani teman prianya yang berasal dari Spanyol, Edouard. Pastor berusia 43 tahun ini menuturkan, bahwa dia menentang sikap munafik dan paranoid Gereja Katolik terhadap kaum minoritas seksual (gay).
“Saya keluar dari lemari, dan saya senang dengan keputusan ini,” ujarnya merespons reaksi Vatikan yang memecatnya sebagai teolog.
Lebih jauh, Charamsa yang lahir di kawasan Baltik, Gdynia ini, menuturkan: “Saya ingin menjadi advokat untuk semua minoritas seksual dan keluarga mereka yang telah menderita dalam kesenyapan."
Charamsa telah merencanakan pengakuan dirinya sebaga gay, dan ia telah mempersiapkan 10 poin manifesto untuk melawan homophobia di kalangan Gereja Katolik.
Charamsa yang belajar teologi di Swiss dan menyelesaikan gelar doktor di Universitas Kepausan Gregoriana di Roma pada tahun 2002, berencana menulis buku tentang 12 tahun berada di jantung birokrasi Vatikan, dan pengaruh lobi gay di antara klergi senior di masa Paus Benediktus XVI.
"Saya mendedikasikan tindakan saya untuk semua pastor gay," ujar Charamsa.
"Saya berharap mereka bahagia, sebab mereka tidak punya keberanian seperti yang saya lakukan."
Charamsa melanjutkan: "Untuk gereja, buka mata kalian. Lihat penderitaan kaum gay yang menginginkan cinta."
Pengakuan gay dari pastor ini menimbulkan reaksi dari jurnalis, dan pengguna Twitter.
"Orang ini tidak memiliki iman, tidak ada kerendahan hati. Dia terobsesi dengan seksualitas, seperti "kata Stanislaw Janicki, mantan editor Wprost.(News.com.au)