Bisnis.com, BEIJING--Utang luar negeri Tiongkok alias China menetap di sekitar 1,68 triliun dolar Amerika Serikat pada akhir Juni, naik sebesar US$6,9 miliar dari akhir Maret, sebagaimana ditunjukkan data dari regulator valuta asing negara itu, Jumat (2/10/2015).
Sebagian besar utang kepada kreditor asing itu atau sekitar 70 persen dari total utang luar negeri, dihasilkan dari pinjaman jangka pendek, seperti utang luar negeri dengan jangka waktu satu tahun atau kurang sebesar sekitar 1,17 triliun dolar Amerika Serikat.
Sementara sisanya merupakan utang luar negeri jangka panjang dan menengah sebesar 510 miliar dolar Amerika Serikat, dalam pernyataan di situs web State Administration of Foreign Exchange.
Dalam struktur mata uang, utang tersebut berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat, 80 persen, dan dalam euro dan yen Jepang, masing-masing enam persen dan empat persen.
Jumlah 1,68 triliun dolar Amerika Serikat itu tidak termasuk utang luar negeri dari daerah administrasi khusus Hong Kong dan Makau, kata SAFE.