Bisnis.com, BANDUNG - Setelah tiga bulan menjabat sebagai CEO interim pasca mundurnya Dick Castolo, co-founder Twitter Jack Dorsey kini resmi mengisi posisi CEO Twitter secara permanen.
Dilansir dari Daily Mail, Kamis (1/10/2015), Dewan Direksi Twitter mulai merasa nyaman dengan kepemimpinan Dorsey setelah ia berhasil menarik beberapa calon investor untuk mengakomodasi rencana pengembangan twitter.
Hal ini cukup mengejutkan mengingat di awal dipilihnya Jack Dorsey sebagai CEO sementara pada Juli lalu, beberapa anggota Dewan Direksi sempat merasa tidak nyaman akibat Dorsey tidak mau melepas jabatannya sebagai CEO Square Inc.
Square sendiri merupakan startup anyar besutannya yang mengubah perangkat iPhone, iPad atau Android menjadi dompet digital, dan memungkinkan pengguna untuk membayar dengan hanya memberitahukan nama kepada kasir toko.
Dorsey berhasil meyakinkan Kleiner Perkins untuk mengucurkan investasi sebesar USD 100 juta dan membuat perusahaan Square bernilai USD 1-2 miliar. Dewan Direksi sangat berharap Dorsey dapat melakukan hal serupa kepada Twitter mengingat nilai saham perusahaan terus merosot hingga 22%.
Pada awal berdiri Dorsey pernah berhasil membawa Twitter meraih dua kali putaran investasi dari sejumlah pemodal ventura. Dengan cepat Twitter melesat sebagai alat yang mudah dan efisien untuk berbagi informasi secara online.
Saat Evan Williams mengisi posisi CEO Twitter pada Oktober 2008, Dorsey menjabat sebagai chairman. Lalu pada Maret 2011, Saat Dick Castlo menjabat CEO, Dorsey kembali ke Twitter sebagai executive chairman.
Sebagai CEO, Castolo sempat membawa Twitter untuk ekspansi termasuk saat perusahaan berhasil melantai di bursa saham pada September 2013, kendati kala itu perusahaan belum mencatat laba bersih.
Namun Costolo terus dilanda keraguan di mata investor karena perusahaan sulit menandingi kedigdayaan Facebook yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif baru tiap bulan, sementara Twitter mengalami pertumbuhan pengguna yang lambat akibat gagal mendapatkan traksi di kalangan pengguna baru.
Selain itu, Twitter juga mengalami kesulitan meningkatkan pendapatan dari lapak iklan digital hingga Castolo pun memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada Juli 2015, dan Dorsey mengisi posisi tersebut secara interim sebelum dipermanenkan.
"Kami memiliki pemimpin besar yang bekerjasama dengan baik dan punya strategi jelas untuk mentransformasikan tujuan dan prioritas kami. Tidak ada yang lebih baik dari Jack Dorsey untuk memimpin Twitter," ujar Dick Costolo melalui akun Twitternya.
Costolo yakin Dorsey mampu membagi waktu sebagai pemimpin dengan jabatan tertinggi di dua perusahaan yang keduanya adalah "anak kandungnya" dengan sama baiknya. (K5)