Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan IMF: Australia Paling Menderita Bila Investasi China Melemah

Sebuah laporan yang disampaikan oleh lembaga moneter internasional (IMF), menyebutkan bahwa Australia akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi maju yang paling menderita bila pertumbuhan investasi China melemah.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, PERTH - Sebuah laporan yang disampaikan oleh lembaga moneter internasional (IMF), menyebutkan bahwa Australia akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi maju yang paling menderita bila pertumbuhan investasi China melemah.

Posisi Australia ini hanya bisa ditandingi oleh Irak, Saudi Arabia, dan Zambia--yang akan mengalami kerugian paling buruk dari pelemahan pertumbuhan investasi China.

Skenario IMF ini juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Australia bakal hanya berada di kisaran 2,5% per tahun sejak 2020.

Prakiraan ekonomi ini menjadi landasan pemimpin IMF, Christine Lagarde, menyampaikan peringatan kepada negara-negara berkembang agar waspada terhadap guncangan akibat kondisi di China.

Seperti dikutip Skynews.com.au, semua ini bermula dari prediksi pertumbuhan China oleh pemerintahnya bahwa laju investasi akan jatuh dari 46% dari GDP menjadi hanya sekitar 35% dalam kurun 10 tahun ke depan.

Pelemahan di sisi investasi ini akan dirasakan sangat signifikan di negara-negara yang memang memiliki ketergantungan sangat besar terhadap ekonomi negeri komunis tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler