Bisnis.com, BANDUNG - Ahmed Mohamed, remaja 14 tahun yang tercatat sebagai siswa sekolah menengah atas di Dallas, Texas ditangkap polisi, dan akhirnya menuai perhatian dari berbagai kalangan.
Apa kejahatannya? Polisi menuduh remaja ini membuat bom rakitan di rumahnya, yang sebenarnya adalah jam. Ahmed pun ditangkap dan diborgol seusai pulang sekolah pada Senin (14/9/2015) lalu.
Kejadian yang menimpa Ahmed ini langsung menarik perhatian pejabat dan orang penting di Amerika Serikat, beberapa di antaranya adalah Gedung Putih, Hillary Clinton dan Mark Zuckerberg. Ahmed bahkan mendapat undangan dari Gedung Putih.
Banyak yang mempertanyakan penangkapan Ahmed ini karena namanya dan juga agamanya atau yang biasa disebut Islamophobia.
"Mungkin sudah dengar kisah tentang Ahmed, siswa 14 tahun di Texas yang membuat jam sendiri dan ditangkap saat membawanya ke sekolah. Memiliki keahlian dan ambisi untuk membangun sesuatu yang keren seharusnya mendapat aplaus, bukan penangkapan. Masa depan milik orang-orang seperti Ahmed. Ahmed, jika kau ingin mampir ke Facebook, saya sangat ingin bertemu denganmu. Tetap semangat," tulis CEO Facebook Mark Zuckerberg di akun pribadinya, beberapa jam yang lalu.
"Jam yang keren, Ahmed. Ingin membawanya ke Gedung Putih? Kita harus menginspirasikan banyak anak-anak lainnya sepertimu untuk menyukai sains. Ini yang menjadikan Amerika hebat," cuit Presiden AS Barack Obama lewat Twitter.
Staf Obama pun sudah mengundang Ahmed ke Gedung Putih untuk mengikuti acara Malam Astronomi pada 19 Oktober nanti. Malam Astronomi ini merupakan acara yang mengumpulkan para saintis, insinyur, astronot, guru, dan siswa.
Juru bicara kepresidenan mengatakan bahwa kasus yang menimpa Ahmed ini adalah suatu studi kasus mengenai prasangka tak beralasan yang terjadi di negara yang sedang memerangi terorisme Islam.
Alhasil, remaja yang bercita-cita kuliah di Massachusetts Institute of Technology (MIT) ini menjadi target.
Pihak kepolisian sendiri beralasan penangkapan Ahmed ini atas laporan yang mereka terima. Polisi bersikukuh mereka akan tetap bereaksi seandainya yang melakukan hal serupa adalah warga kulit putih.
"Anda tak bisa membawa benda seperti itu ke sekolah," kata kepala polisi daerah Irving, Dallas, Larry Boyd.
Benda yang dipermasalahkan tersebut adalah produk temuan dan karya Ahmed sendiri, yang berangkat dari kecintaan Ahmed terhadap sains. Ahmed membuat jam yang terbuat dari logam dengan bentuk kotak, disertai layar digital, kabel, dan papan sirkuit. Bentuknya memang lebih besar ketimbang jam yang biasa disimpan di samping tempat tidur.
Ahmed membawa jam buatannya itu ke sekolah pada Minggu untuk ditunjukkan ke gurunya, yang menilai buatannya itu bagus namun meminta Ahmed untuk tidak menunjukkannya ke guru yang lain.
Kemudian, jam buatan Ahmed pun berbunyi saat kelas Bahasa Inggris berlangsung, dan setelah Ahmed menunjukkannya ke guru, para petugas sekolah pun menghubungi polisi.
"Dia (guru bahasa Inggris) mengira itu ancaman untuknya. Sangat disayangkan bahwa dia salah mengartikannya," kata Ahmed memberikan penjelasan saat konferensi pers.