Bisnis.com, INDRAMAYU—Kemarau panjang 2015 yang tergolong cukup ekstrim ternyata memberikan dampak dahsyat bagi kalangan petani khususnya di Kabupaten Indramayu Jawa Barat yang terpaksa memanen padi dengan alat tradisional ani-ani dengan cara memotong helai demi helai batang padi.
Pada kondisi normal, para petani lazimnya memanen padi dengan alat potong arit (sabit) yang langsung memotong batang padi dalam satu rumpun sehingga proses panen bisa lebih cepat dibanding dengan alat ani-ani.
Salah satu petani di Desa Tenajar Lor Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu Aminah mengatakan panen dengan cara memotong helai demi helai pangkal dahan padi terpaksa dilakukan karena padi di sawah miliknya memiliki ukuran lebih pendek dari biasanya.
Dia menuturkan pendeknya tanaman padi diakibatkan oleh minimnya pasokan air selama tanam padi musim gadu 2015 yang sangat berpengaruh terhadap bentuk dan produktivitas tanaman padi yang kebanyakan tidak berisi.
“Ukuran tanaman padinya pendek, jadi susah dijangkau tangan kalau memanennya dengan alat sabit,” katanya, Sabtu (5/9/2015).
Aminah mengungkapkan alat potong padi ani-ani sebenarnya sudah sangat jarang digunakan para petani di Kabupaten Indramayu kecuali dalam kondisi tertentu. “Proses panennya lebih lama kalau memakai alat ani-ani karena tidak bisa memotong sekaligus banyak,” ujarnya. (k3)