Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontrol Ketat Terhadap Anak Bisa Mengakibatkan Kerusakan Mental

Orang tua yang melakukan kontrol psikologis berlebihan pada anak-anak, mengambil risiko merusak kehidupan anak, sebuah studi baru memperingatkan.
Ilustrasi orang tua dan anak/Dailymail
Ilustrasi orang tua dan anak/Dailymail

Bisnis.com, LONDON - Orang tua yang melakukan kontrol psikologis berlebihan pada anak-anak, mengambil risiko merusak kehidupan anak, sebuah studi baru memperingatkan.

Studi ini diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology. Dalam studi ini menyebutkan efek dari kerusakan yang disebabkan, sebanding dengan penderitaan mental seseorang yang merasa ditinggalkan setelah kematian teman dekat atau kerabat, ahli memperingatkan.

Tidak memungkinkan seorang anak untuk membuat keputusan sendiri, menyerang privasi mereka dan menciptakan ketergantungan, semuanya ditemukan membahayakan kesehatan mental anak.

Para peneliti di University College London (UCL) meneliti lebih dari 5.000 orang yang lahir pada tahun 1946. Temuan para peneliti ini menyoroti bagaimana orangtua dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mental.

Dr Mai Stafford, penulis utama dari UCL Medical Research Council, mengatakan kontrol psikologis secara bermakna dikaitkan dengan kepuasan hidup yang lebih rendah dan kesejahteraan mental.

"Kami menemukan bahwa orang-orang yang orang tuanya menunjukkan kehangatan dan tanggap, memiliki kepuasan yang lebih tinggi di kehidupan dan kesejahteraan mental yang lebih baik di hampir seluruh tahap, yaitu awal,tengah dan akhir masa dewasa," ujar Stafford.

Perawatan dari kedua ibu dan ayah juga ditemukan memiliki peran yang sama pentingnya sampai usia pertengahan. Tapi, peneliti menemukan perawatan ayah memiliki hubungan yang lebih besar dengan kesejahteraan di kemudian hari, yaitu sekitar 60-64.

Untuk sampai pada kesimpulan, para ilmuwan memantau kesehatan mental peserta dalam Survei Nasional MRC tentang Kesehatan dan Pembangunan antara usia 13 dan 64. Mereka melacak 5.362 orang sejak kelahiran mereka pada tahun 1946.

Para peneliti memperhitungkan variabel lain yang mungkin berdampak pada kesejahteraan anak, termasuk pemisahan orang tua, anak kelas sosial, kesehatan mental ibu dan ciri-ciri kepribadian peserta.

"Kami tahu dari penelitian lain bahwa jika seorang anak berbagi ikatan emosional yang aman dengan orang tua mereka, mereka lebih mampu untuk membentuk lampiran aman dalam kehidupan dewasa," ujar Stafford

Stafford menambahkan orang tua juga memberikan dasar yang stabil untuk menjelajahi dunia, sementara kehangatan dan sikap tanggap menunjukkan dapat meningkatkan pembangunan sosial dan emosional.

Sebaliknya, kontrol psikologis dapat membatasi kemerdekaan anak dan membuat mereka kurang mampu untuk mengatur perilaku mereka sendiri.

"Orang tua sangat penting untuk kesejahteraan mental generasi mendatang," ujarnya.

Stafford menambahkan kebijakan untuk mengurangi tekanan ekonomi dan lainnya pada orang tua bisa membantu mereka untuk membina hubungan yang lebih baik dengan anak-anak mereka.

"Mempromosikan keseimbangan kerja dan hidup sehat adalah penting sebagai orang tua yang perlu waktu untuk membina hubungan dengan anak-anak mereka,"pungkasnya (k5)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Dailymail.co.uk
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper