Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Matthew Isaac: Jangan Jaga Budaya Lokal, Tapi Kembangkan

Professor of International Theatre Department of Drama & Theatre University of London, Matthew Isaac Cohan, menyatakan, budaya lokal tidak perlu dijaga, tetapi harus dikembangkan.
Antara
Antara

Bisnis.com, Bandung – Professor of International Theatre Department of Drama & Theatre University of London, Matthew Isaac Cohan, menyatakan, budaya lokal tidak perlu dijaga, tetapi harus dikembangkan.

“Seni itu jangan dijaga, jangan dijadikan bahan yang tidak bisa berubah, tapi kita bekerjasama untuk menumbuhkan yang baru. Jadi, jangan anggap kesenian hanya milik satu kelompok, tetapi anggap seni sebagai harta yang bisa dikembangkan,” jelas Matthew saat ditemui Bisnis.com di Gedung Kesenian Sunan Ambu, Jalan Buah Batu, pada Kamis (03/09/2015).

Matthew menilai, kesenian akan selalu berubah dan mengikuti arus seiring dengan berkembangnya zaman. Ia meyakini, jika sebuah kesenian tidak ingin berubah, maka, kesenian tersebut akan mati.

“Kalau tidak ada yang baru, bukan tradisi lagi namanya, itu artefak yang ada di museum,” ucapnya.

Menurutnya, langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengembangkan kesenian lokal ialah dengan menganggap kesenian itu sebagai titik pertemuan, antara berbagai unsur.

Sedangkan, faktor penting yang perlu diperhatikan adalah regenerasi. Faktor regenerasi dapat dipandang dari dua segi, yakni meneruskan kesenian yang sudah ada oleh generasi baru, dan mengkritisi kesenian yang sudah ada, kemudian menciptakan pandangan yang baru.

Adapun dua cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kesenian lokal, yakni melalui pendidikan dan komunitas.

Aspek pendidikan dapat disalurkan melalui permainan anak-anak. Menurut Matthew, di dalam permainan tersebut terdapat gabungan seni musik, seni syair, seni gerak, dan mungkin juga unsur teater.

Namun, seiring berkembangnya zaman, budaya milik anak-anak ini semakin menghilang. “Kesenian itu harus ditanam dari kecil, tapi bukan sebagai hal yang dipaksakan, agar menjadi sesuatu yang berharga, hingga saat tuanya nanti, ia akan menghargai kesenian tersebut karena ada rasa memiliki di dalamnya,” ucapnya.

Sementara itu, cara melalui komunitas dinilai Matthew sangat penting. Ia memandang komunitas sebagai sumber paling utama hidupnya kesenian lokal.

“Komunitas yang menganggap seni, komunitas yang dihidupi seni, komunitas yang punya tempat untuk seni, dan komunitas yang cinta seni, semua harus dihargai agar komunitas yang sudah tidak cinta dengan seni menjadi cinta lagi,” ungkap Matthew.

Di sisi lain, Matthew menilai,di tengah kekhawatiran masyarakat akan maraknya masuk budaya asing, budaya lokal di Indonesia akan bertahan. Pasalnya, Indonesia sangat kaya akan budaya, dan kebudayaan daerah tidak akan hilang secara mendadak.

“Bahkan mungkin menjadi lebih kuat, seperti wayang, saat masyarakat khawatir seni wayang akan hilang, ternyata dengan kehadiran praktisi baru justru muncul ide dan pikiran baru yang dapat menarik generasi muda tertarik kembali ke dunia perwayangan, salah satu contohnya dengan interaksi antara dalang dengan audiens,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler