Bisnis.com, WASHINGTON- Industri manufaktur di Amerika Serikat tetap berkembang pada Agustus 2015 meski mengalami perlambatan sejak Mei 2013 karena ada kelesuan permintaan dari negara emerging market seperti China sehingga terjadi penyesuaian permintaan.
Indeks Institut Manajemen Supply jatuh ke titik 51,1 atau lebih rendah survei Bloomberg 52,7 yang dilakukan pada Juli tahun ini.
Menguatnya nilai tukar dolar, sejak pertengahan tahun lalu, menghambat produsen AS untuk mendorong penjualan ke luar negeri sehingga muncul rencana untuk memperlambat produksi dan rekrutmen tenaga kerja baru. Meski sektor industri cukup terbantu dengan adanya peningkatan penjualan mobil serta investasi peralatan, penumpukan produksi turut menjadi ringatan dalam capaian semester pertama 2015.
“Data-data ini semakin memberikan peringatan terhadap perekonomian di masa mendatang. Kita akan melakukan penyesuaian stok barang dan di atas itu, ekspor yang lemah tetap akan memberatkan perekonomian bangsa. Kita akan melihat periode di mana manufaktur akan melempem,” kata Joshua Shapiro, kepala ekonom pada Maria Fiorini Ramirez Inc, Rabu (2/9).
Sementara bidang industri terus berjuang di tengah situasi perekonomian global yang tidak menguntungkan, perekonomian Amerika Serikat tetap bertumbuh karena ditopang oleh aktivitas di sektor konstruksi.
Menurut Departemen Perdagangan, pengeluaran untuk berbagai proyek perumahan dan nonhunian naik 0,7% pada Juli. Revisi terhadap pertumbuhan perekonomian untuk dua bulan sebelumnya mendorong beberapa ekonom untuk mengubah analisis mereka guna memprediksikan pertumbuhan kuartal berikutnya.