Bisnis.com, BANDUNG – PT Kimia Farma (Persero) Tbk. bekerjasama dengan PT Aura Nusantara Abadi (ANA) dan PT Tatamulia Nusantara Indah membangun hotel bintang 3 dengan sistem build operate and transfer (BOT).
Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Rusdi Rosman, mengatakan pembangunan hotel ini merupakan bentuk dari pemanfaatan aset-aset perusahaan Kimia Farma.
“Kimia Farma memiliki aset premium, jika hanya kami jadikan apotik, maka return of investment-nya tidak maksimal. Oleh karena itu, nanti apotiknya tetap ada, tetapi return dan benefit lain yang diterima Kimia Farma juga ada,” jelas Rusdi di sela groundbreaking pembangunan hotel di Jalan Ir. Djuanda No. 69, Bandung, Jumat (14/8/2015).
Dalam pembangunan ini, Kimia Farma berperan sebagai penyedia lahan, PT Aura Nusantara Abadi sebagai investor, dan PT Taramulia Nusantara Indah sebagai kontraktor.
Rusdi menyatakan, pihaknya tidak mengeluarkan investasi sedikit pun karena pembangunan ini dilakukan dengan sistem BOT.
“Setelah 25 tahun nanti, aset ini akan jadi milik Kimia Farma,” ucapnya.
Dia menambahkan, selama menunggu 25 tahun, Kimia Farma juga akan mendapatkan keuntungan per tahunnya sesuai perjanjian awal. Adapun jika ada perubahan NJOP dari tanah ini, Kimia Farma akan mendapat 5% tambahan hingga pada tahun ke-25.
Namun, ini tidak berarti PT Kimia Farma merambah ke dunia bisnis properti. Menurut Rusdi, jika dilihat dari visinya, Kimia Farma tidak akan berkecimpung di bisnis properti.
“Kimia Farma tidak akan pernah masuk bisnis properti karena visi kami bukan di situ. Bentuk perusahaan kami di anggaran dasar juga bukan seperti itu, ini hanya memanfaatkan aset yang ada dengan baik,” tegasnya.
Pengalaman di dunia properti pun diakui Rusdi tidak dimiliki oleh Kimia Farma. Oleh karena itu, hotel ini nantinya akan dijalankan dengan bantuan partner proyek, yakni PT ANA untuk mencari managemen partner dari hotel-hotel lain.
Pengembangan aset Kimia Farma pun akan terus dilakukan. Rusdi mengatakan, rencananya Kimia Farma akan membangun sebuah hotel lagi di Jalan Djuanda bawah, dan sebuah rumah sakit yang akan berlokasi di Jakarta.
“Nantinya hotel yang di bawah akan lebih tinggi, karena lahannya lebih sempit daripada lahan untuk hotel yang ini,” ucapnya.
Dia menambahkan, kontrak dapat dilakukan tahun ini jika negosiasi selesai dan pembangunan akan dilakukan mulai tahun depan.
Selain itu, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. juga sedang melakukan tender untuk membangun apotik di tiga lokasi lain, yakni di Surabaya, jalan Darmo, di Makassar, jalan Ahmad Yani, dan di Medan, jalan Palang Merah.
Presiden Direktur PT Aura Nusantara Abadi, Oong Irianto, mengatakan perusahaannya yang berperan sebagai investor dalam pembangunan ini, mengeluarkan investasi sebesar Rp75 miliar. Selain itu, konsep dan desainnya pun berasal dari perusahaannya.
Oong menyatakan, hotel yang akan dibangun ini memiliki sasaran pengunjung kalangan menengah dan anak-anak muda.
“Hotel bintang 3 ini disediakan dengan harga yang ekonomis, jadi bagi perusahaan-perusahaan kelas menengah yang ingin mengadakan rapat atau event, bahkan anak muda yang ingin hangout, kami telah menyediakan desain rooftop yang menarik,” jelasnya.
Marketing dan Bisnis Development Director PT Tatamulia Nusantara Indah, Darius Tata Mulia, mengatakan, hotel ini akan dibangun enam lantai dan dua basement. Ditambah dengan tenant coffee shop dan rooftop yang akan tersedia observatorium, hotel ini akan menarik kalangan anak muda.
“Kimia Farma juga nanti memiliki spot untuk menempatkan apotik di dua tempat di hotel ini, pertama di bawah dan ada di lantai 2,” jelasnya.
Presiden Direktur PT Tatamulia Nusantara Indah, Bernadus Ismawan menjamin perusahaannya akan membangun hotel ini dengan baik. “Di Bandung, kami PT Tata sudah tidak diragukan lagi, kami sudah 15 tahun di Bandung, kalau pembangunan terkait hotel kita sudah sangat berpengalaman,” ucapnya.