Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yuan Devaluasi, Dolar Amerika Serikat Turun

Kurs dolar turun terhadap euro dan mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), didorong spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan menunda kenaikan suku bunganya menyusul devaluasi yuan Tiongkok.
ilustrasi
ilustrasi

NEW YORK--Kurs dolar turun terhadap euro dan mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), didorong spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan menunda kenaikan suku bunganya menyusul devaluasi yuan Tiongkok.

"Dolar membawanya dalam kesulitan," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions, lapor AFP.

Beijing pada Selasa mengejutkan pasar keuangan global dengan mendevaluasi mata uangnya, yuan, sebesar hampir dua persen terhadap dolar AS.

Pemangkasan nilai yuan kali kedua pada Rabu membawa pengurangan nilai yuan minggu ini menjadi 3,5 persen terhadap dolar AS.

Dolar telah menguat terhadap sebagian besar mata uang saingannya pada Selasa. Tetapi pada Rabu, greenback melemah terhadap euro, pound Inggris dan yen Jepang.

"Murahnya mata uang Tiongkok menciptakan situasi yang menyebabkan masalah untuk pasar-pasar dan menunjukkan ekonomi global mungkin lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya," kata Manimbo.

"Akibatnya, harapan Fed menaikkan suku bunganya berkurang di tengah kekhawatiran bahwa pelambatan pertumbuhan di Tiongkok bisa mencapai AS."

Pedagang mata uang mengawasi dengan cermat data AS di sisa minggu ini, terutama laporan penjualan ritel AS untuk Juli pada Kamis. Sebuah laporan yang kuat bisa memperkuat keyakinan bahwa Fed akan menaikkan suku pada 2015, mungkin paling cepat pada September.

Berikut kurs nilai tukar valuta utama pada pukul 21.00 GMT (04.00 WIB):

Rabu Selasa

EUR/USD 1,1159 1,1042

EUR/JPY 138,63 138,15

EUR/CHF 1,0884 1,0914

EUR/GBP 0,7146 0,7090

USD/JPY 124,24 125,12

USD/CHF 0,9755 0,9885

GBP/USD 1,5615 1,5574


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler