Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang MEA Nilai Akreditasi Fakultas Kedokteran Diharapkan Naik

Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) mempersiapkan beberapa hal dalam mengantisipasi MEA bagi seluruh dokter yang ada di Indonesia. Diantaranya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dokter, penerapan kurikulum internasional, serta pelatihan di dunia kerja secara nyata.
Ilustrasi dokter gigi/Bisnis-Agne
Ilustrasi dokter gigi/Bisnis-Agne

Bisnis.com, BANDUNG -  Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) mempersiapkan beberapa hal dalam mengantisipasi MEA bagi seluruh dokter yang ada di Indonesia. Diantaranya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dokter, penerapan kurikulum internasional, serta pelatihan di dunia kerja secara nyata.

Ketua KKI Bambang Supriyatno mengatakan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dokter di Indonesia, KKI berharap bahwa semua fakultas kedokteran di Indonesia bisa menaikkan nilai akreditasinya minimal satu tingkat.

"Saat ini Indonesia memiliki 72 Fakultas Kedokteran, 16 di antaranya sudah terakreditasi A," ujar Bambang di Bandung pasa Senin (10/8/2015).

Bambang menambahkan 56 Fakultas Kedokteran lainnya berada di akrwditasi B dan C serta 1 Fakultas Kedokteran yang baru berdiri dan belum terakreditasi.

"Peningkatan akreditasi fakuktas kedokteran ini harus dipacu agar memiliki nilai akreditasi A. Tujuannya supaya bisa lebih bersaing dengan lulusan dari luar yang datang ke Indonesia," ujar Bambang 

KKI menargetkan sisa fakultas kedokteran yang belum terakreditasi A agar menaikkan nilai akreditasi secepatnya.

"Saya mengusulkan target minimal 3 tahun. Tapi kalau mau lebih cepat dua tahun silakan, lima tahun juga boleh, mari didiskusikan, yang penting ada kemauan untuk meningkatkan nilai akreditasi ini," ujar Bambang.

Selain peningkatan nilai akreditasi, KKI juga ingin agar pendidikan kedokteran di Indonesia bisa menerapkan kurikulum berbasis internasional, misalnya dengan memasukkan materi mengenai penyakit yang menjangkit masyarakat di luar negeri.

"Selain itu diadakan juga pelatihan dengan mengunddang dan kerja sama dengan luar negeri," ujar Bambang.

Meskipun menerapkan kurikulum internasional, pendidikan kedokteran di Indonesia juga diharapkan dapat tetap memasukkan muatan lokal, seperti tentang penyakit kaki gajah dan malaria.

"Muatan lokal jadi kelebihan dokter Indonesia nantinya.  Dengan meningkatkan mutu kita mampu bersaing," pungkasnya. (K5/m04)

Penulis: Agne Yasa, Rida Widara Aji

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper