Bisnis.com, BANDUNG - Japan’s Canon Inc memangkas prospek pendapatannya untuk setahun penuh dan melaporkan turunnya pendapatan kuarter dari konsumennya hingga 16%, hal ini disebabkan kebiasaan masyarakat yang memilih mengambil foto dengan smartphones mereka dibandingkan dengan menggunakan kamera digital.
Pembuat kamera terbesar di dunia mengatakan pada Senin, pendapatan bersih kuarter kedua turun hingga 68 juta yen ($552 juta) dibandingkan dengan 81 miliar yen pada tahun sebelumnya. Berdasarkan data Thomson Reuters, pengamat memperkirakan rata-rata pada 65 miliar yen.
Perusahaan mengatakan kini mereka memperkirakan pendapatan setahun penuh hingga 245 miliar yen dibandingkan dengan prediksi tiga bulan yang lalu sebesar 255 miliar yen.
Canon telah mencoba untuk mengimbangi pertumbuhan yang lemah di kamera dengan investasi dalam bisnis baru. Awal tahun ini mereka menawarkan untuk membeli perusahaan video pemantau AXIS AB sebesar $2.7 miliar.
“Terlepas penjualan perusahaan di Jepang, lensa kamera digital yang dapat diganti terus menghadapi kondisi yang sulit di negara lain ketika volume pemasaran kamera digital compact menurun di sebagian besar wilayah dibandingkan diperiode yang sama pada tahun sebelumnya,” ucap pihak Canon.
Mereka juga mengatakan, melemahnya yen telah menggembungkan biaya operasional. Hal ini diprediksi pertukaran dolar rata-rata akan berada pada 125 yen hingga akhir tahun dibandingkan dengan prediksi pada tiga bulan yang lalu sebesar 120 yen.
Saham Canon turun 0,75% menjelang rilis laba, dibandingkan dengan penurunan 0.95% di pasar yang lebih luas.