Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi 13 Negara Berikut Saingi Tiongkok

Kendati China disebut-sebut sebagai negara dengan tingkat pertumbuhan paling tinggi dunia dalam setidaknya satu dekade terakhir, World Economic Forum (WEF) mencatat sejumlah negara pun tumbuh serupa bahkan lebih tinggi dari Negeri Tembok Raksasa.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati China disebut-sebut sebagai negara dengan tingkat pertumbuhan paling tinggi dunia dalam setidaknya satu dekade terakhir, World Economic Forum (WEF) mencatat sejumlah negara pun tumbuh serupa bahkan lebih tinggi dari Negeri Tembok Raksasa.

Dalam laporannya yang bertajuk Global Economic Prospect, WEF merilis setidaknya 13 negara termasuk ke dalam negara dengan pertumbuhan paling tinggi dunia dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 7% dalam lima tahun terakhir.

Kendati tumbuh tinggi, WEF mengungkapkan ketigabelas negara tersebut pun masih belum lepas dari persoalan ketimpangan, nilai PDB rendah, korupsi merajalela, dan ketidakstabilan situasi politik. Berikut ketigabelas negara dengan pertumbuhan paling tinggi di dunia :

1. Ethiopia dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 9,7%

Ekonomi Ethiopia ditopang oleh sektor pertanian dan kini pemerintah tengah menggenjot kinerja sektor-sektor lain seperti manufaktur, tekstil, dan energi. Meski angka pertumbuhan ekonominya tinggi, nilai PDB Ethiopia termasuk salah satu yang paling rendah di dunia.

2. Turkmenistan dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 9,07%

Perekonomian Turkmenistan hingga saat ini dibangun di tengah mental korupsi yang sulit diberantas. Dua sektor utama yang menopang pertumbuhan yaitu perkebunan dengan komoditas utama kapas dan gas alam. Seperti diketahui, saah satu bekas Soviet ini merupakan pemasok gas terbesar keempat di dunia. Turkmenistan mengekspor gasnya ke China, dan sejumlah negara Eropa.

Selain korupsi, Turkmenistan pun masih harus menyudahi beberapa persoalan pelik negaranya yaitu sistem pendidikan yang buruk, pengelolaan pendapatan dari minyak dan gas, dan keharusan melakukan reformasi pasar.

3. Kongo dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 8,62%

Republik Demokratik Kongo merupakan negar ayang juga menggantungkan sumber pertumbuhannya pada sumber daya alam. Sayangnya, hingga saat ini pemanfaatan sumber daya alam belum maksimal karena sistem pemerintahan yang penuh konflik dan situasi politik yang tidak stabil.

4. Myanmar dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 8,3%

Myanmar merupakan salah satu negara paling miskin di Asia Tenggara. Kendati tumbuh tinggi, perekonomiannya sebenarnya terbilang mengalami perlambatan sejak 2011 karena amat dipengaruhi pertumbuhan ekonomi global.

Saat ini, Myanmar memiliki jumlah besar masyarakat usia pekerja, sumber daya alam, dan tengah berupaya menarik investasi asing.

5. Uzbekistan dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 7,87%

Uzbekistan juga merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet dan saat ini tengah berupaya bergerak menuju perekonomian yang berbasis pasar. Uzbekistan merupakan negara pengekspor kapas terbesar kelima di dunia dan juga merupakan negara yang kaya akan gas dan emas.

Saat ini, Uzbekistan tengah berupaya menekan tingginya tingkat pekerja anak di perkebunan kapas.

6. Pantai Gading dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 7,8%

Sekitar 65% populasi Pantai Gading bekerja di sektor pertanian. Negara ini merupakan produser dan eksportir terbesar biji coklat di dunia, dan merupakan pemain besar pada industri kopi dan minyak kelapa sawit.

7. Papua Nugini dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 7,6%

Sekitar 85% dari populasi Papua Nugini bekerja di sektor pertanian. Beberapa hasil alam negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia ini diekspor dalam jumlah besar yaitu emas, tembaga, dan minyak.

Saat ini pemerintah Papua Nugini tengah berupaya menyelesaikan beberapa persoalan menahun seperti dalam bidang investasi, privatisasi beberapa institusi, dan mengembalikan kejayaan lembaga negara.

8. India dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 7,57%

Bukan rahasia lagi, India yang karakternya tidak jauh berbeda dengan Indonesia ini memang sedang mengalami transisi perekonomian. Kinerja Perdana Menteri Narendra Modi yang baru menjabat setahun dipuji-puji berbagai kalangan termasuk analis dan kritikus Negeri Bollywood.

Pertumbuhan ekonomi India ditopang oleh sektor jasa, berkontribusi 65% terhadap total PDB nasional. Saat ini, PM Modi tengah berupaya menyelesaikan persoalan korupsi, kemiskinan, dan diskrimiasi terhadap perempuan.

9. Bhutan dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 7,55%

Pertumbuhan ekonomi Bhutan amat bergantung pada sektor pertanian dan kehutanan. Bhutan juga merupakan pengekspor hydropower ke India. Saat ini pemerintah Bhutan sedang menggenjot pembangunan infrastruktur.

10. Mozambik dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 7,3%

Mozambik tercatat sebagai salah satu negara yang dalam beberapa tahun terakhir berhasil menarik investasi asing dalam jumlah besar untuk merealisasikan proyek-proyek untuk memaksimalkan potensi sumber day alam.

Beberapa analis meyakini Mozambik pun akan mampu mengeruk pendapatan dari gas dan batu bara jika dimaksimalkan pengelolaannya. Sebagai informasi, lebih dari setengah populasi Mozambik hidup di bawah garis kemiskinan.

11. Tanzania dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 7,15%

Pertumbuhan ekonomi Tanzania terus melejit karena produksi emas yang melimpah dan didukung oleh sektor pariwisata yang dikelola dengan baik. Tanzania juga menggenjot pendapatan dari sektor lain seperti telekomunikasi, perbankan, energi, dan pertanian.

12. Rwanda dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 7,12%

Sekitar 90% populasi Rwanda bekerja di sektor pertanian dan mineral. Sektor lain yang juga menopang perekonomian Rwanda yaitu pariwisata dan perkebunan dengan hasil utama teh dan kopi.

13. China rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 7,10%

Perekonomian China tumbuh masif sejak pemerintah negara itu menggenjot sektor manufaktur yang melambungkan nilai ekspor. Tak sedikit analis menyebut dalam sedikitnya satu dekade lagi, perekonomian China akan melampaui Amerika Serikat.

Kendati demikian, pendapatan perkapita negara ini masih di bawah rata-rata dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Sumber : JIBI
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler