Bisnis.com, BANDUNG - Saham Apple Inc. (AAPL.O) melemah mendekati 7% dalam after-hour trading seperti pada prediksi pendapatan kuartal keempat yang merosot dan kehilangan beberapa target untuk penjualan iPhone.
Sahamnya jatuh hingga US$121 setelah perusahaan mengeluarkan hasilnya pada Selasa, dari US$130,75 pada penutupan.
Prediksi tersebut dibayangi kekuatan penjualan Apple yang kuat di China, yang lebih dari dua kali lipat US$13,23 miliar dari tahun sebelumnya.
Kepala Bagian Keuangan Apple, Luca Maestri mengatakan dalam wawancara, hasil penjualannya di China sungguh menakjubkan pada kuartal tersebut dan tercatat rencana pembukaan 40 toko selama 12 bulan ke depan.
Tanpa menunjukkan angka secara spesifik, Maestri mengatakan penjualan Apple Watch di luar ekspektasi perusahaan. Ia mencatat hal itu dalam sembilan minggu sejak peluncurannya pada akhir April, penjualan perangkat ini lebih baik daripada iPhone atau iPad dalam periode yang sama setelah peluncuran mereka.
Apple mengatakan pada Selasa (21/07/2015), pada kuartal ketiga 47,5 juta iPhone terjual, hingga 35% dari setahun yang lalu. Tapi beberapa analis memperkirakan penjualannya akan mencapai sekitar 49 juta.
Collin Gillis, analis dari BGC Partners, mengatakan, hasil tersebut menyoroti kerentanan ketergantungan Apple pada iPhone dan pemasarannya di tengah warga China menjadi pertumbuhan yang penting bagi perusahaan.