Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Tertekan Data Sektor Ritel

(jibiphoto)
(jibiphoto)

Bisnis.com, NEW YORK - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data penjualan ritel AS yang lebih rendah dari perkiraan mengurangi sentimen pasar untuk kenaikan suku bunga pada awal September.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa bahwa perkiraan awal penjualan ritel dan jasa makanan untuk Juni sebesar 442 miliar dolar AS, turun 0,3 persen dari bulan sebelumnya. Perkiraan terbaru adalah yang terlemah sejak Februari dan gagal memenuhi konsensus pasar kenaikan 0,3 persen, lapor Xinhua.

Para analis mengatakan data penjualan ritel lembut mengangkat kekhawatiran pasar bahwa pertumbuhan ekonomi AS mungkin kehilangan beberapa momentum, membatasi harapan bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada kuartal ini.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,20 persen menjadi 96,668 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1009 dolar dari 1,1003 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5629 dolar dari 1,5484 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7449 dolar dari 0,7406 dolar.

Dolar AS dibeli 123,33 yen Jepang, lebih rendah dari 123,43 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS sedikit menurun menjadi 0,9452 franc Swiss dari 0,9497 franc Swiss dan melemah menjadi 1,2746 dolar Kanada dari 1,2748 dolar Kanada. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler