BANDUNG--Keraguan terhadap prospek penjualan ponsel pintar andalan barunya Samsung Electronics Co Ltd dengan cepat meredamkan harapan investor pada kebesaran Korea Selatan, meskipun keuntungan kemungkinan terus berlanjut untuk memulihkan kejatuhan tahun lalu.
Setelah meraih puncak pada pertengahan Maret yang menjadi pertimbangan keuntungan model baru Galaxy S6 telah mendorong harapan penjualan yang bagus, tapi harga saham perusahaan justru mendekam dan turun mendekati 6% dalam setahun dari perdagangan tengah hari pada Senin.
Kekurangan pasokan untuk layar melengkung S6 Edge dan permasalahan ekonomi di Eropa dan China menurunkan harapan sebelumnya.
“Setelah hasil kuartal pertama, dalam musyawarah, harapan pada pendapatan kuartal kedua ditentukan tinggi pada 7 trilyun won ($6.22 million), tapi sekarang saya pikir selama digit pertama belum mulai dengan angka enam, hal ini tidak akan mengejutkan,” ucap Manajer Pengelola Aset dan Dana, Park Jung Hoon.
Perkiraan rata-rata dari survei Thomson Reuters I/B/E/S, 39 tips analisis operasi April-Juni keuntungan ada di 7.2 trilyun won, sama seperti tahun sebelumnya dan naik dari 6 trilyun won pada Januari-Maret. Dari yang telah disurvei, 20 telah memangkas proyeksi mereka 30 hari sebelumnya dengan rata-rata sebesar 3.9 persen.
Samsung diharapkan dapat memandu pendapatan dan keuntungan kuartal kedua pada Selasa, dengan hasil yang penuh untuk diteruskan hingga akhir Juli.
Untuk memastikan, analisis mengatakan kecenderungan pemulihan pendapatan akan tetap terjaga. Survei Thomson Reuters I/B/E/S menuliskan, pada 2015 pendapatan akan pulih hingga 27.8 trilyun won dari tiga tahun penurunan 25 trilyun won pada 2014. Pendapatan bagian ketiga dan keempat tahun ini diperkirakan pada 7.3 trilyun won dan 7.5 trilyun won, berurutan, tercatat sebagai kenaikan signifikan secara tahunan.
Samsung berharap, produk barunya akan menjadi perangkat terlaris mereka. Data dari para peneliti Counterpoint yang dirilis pada Juni menunjukkan, Samsung menjual 6 juta smartphone S6 dimulai dari 10 April hingga akhir bulan, melampaui model S5 sebelumnya dalam rentang waktu yang sama.
Tapi analis mengatakan, kegagalan Samsung dalam mengantisipasi permintaan untuk S6 Edge menyebabkan hilangnya kesempatan tersebut.
Meskipun perusahaan menyatakan sekarang mereka memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan model layar melengkung, ponsel andalannya itu harus bersaing dengan produk baru dari Apple Inc iPhone yang diperkirakan analis akan diluncurkan pada awal September.
“Semakin matangnya pasar ponsel pintar, periode waktu yang diminta konsumen untuk produk kelas atas kelihatannya akan semakin pendek,” ucap analis KTB Investment, Jin Sung Hye dalam laporannya, pemotongan pengiriman Galaxy S6 pada 2015 diperkirakan sebesar 45 juta dari 49 juta sebelumnya.
Sumber: Reuters