Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengganti Cilamaya: Indramayu Tawarkan Losarang

Pemerintah Kabupaten Indramayu membujuk Pemerintah Pusat menjadikan Kawasan Losarang sebagai lokasi pengganti pelabuhan Cilamaya, Karawang.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Kabupaten Indramayu membujuk Pemerintah Pusat menjadikan Kawasan Losarang sebagai lokasi pengganti pelabuhan Cilamaya, Karawang.

Bupati Indramayu Anna Sophanah mengatakan pihaknya sudah tiga kali melakukan ekspose ke Kemenko Perekonomian terkait lokasi pengganti Cilamaya. Menurutnya Indramayu memiliki tiga kecamatan yang memungkinkan berdirinya pelabuhan besar.

“Kami menawarkan Losarang, Kandanghaur, dan Cantigi, pihak Kemenko sudah survey satu kali,” katanya di Bandung, Rabu (10/6/2015) kemarin.

Menurutnya pihak Kemenko Perekonomian dinilai tertarik ke Indramayu karena pihaknya juga sudah diajak untuk melihat pembangunan pelabuhan di Lamongan, Jawa Timur. Anna mengaku tiga lokasi tersebut sudah memiliki hasil DED (details engineering design) pada 2010 lalu oleh Kemenhub.

“Ketiganya berpeluang tapi Losarang lebih memungkinkan,” katanya.

Pusat sendiri membutuhkan kawasan seluas 3000 hektar untuk membangun pelabuhan. Anna memastikan di lokasi yang ditawarkan tidak serumit yang terjadi di Cilamaya karena lokasi didominasi oleh lahan milik Perhutani dan tidak ada pipa Pertamina.

“Pipa tidak ada, sawah hanya beberapa tidak ada masalah sama sekali. Lahan Perhutani kan bisa diganti,” ujarnya.

Indramayu menjanjikan jika Pusat memilih daerah tersebut menggantikan Cilamaya maka urusan di lapangan terkait perizinan akan dipermudah. Ia menyadari pemerintah masih merahasiakan lokasi pengganti karena terkait spekulan, namun Indramayu menjamin harga tanah di lokasi bisa dinegoisasi.

“Kalau di Losarang sawah milik petani sedikit kok,” katanya. 

Anna juga menghitung jika pelabuhan digeser ke arah perbatasan Subang dan Karawang pemerintah harus memprediksi pertumbuhan industri 10 tahun setelah pelabuhan berdiri. Menurutnya pertumbuhan penduduk di sana akan meningkat.

“Kami sendiri sudah punya RTRW yang menetapkan sejumlah lahan abadi agar tidak dibangun industry,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro