Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budidaya Jamur Merang Kardus Lebih Diminati Petani Indramayu

Bisnis.com, INDRAMAYU—Budidaya jamur merang dengan media kardus lebih diminati sejumlah petani di Kabupaten Indramayu Jawa Barat karena sistem budidayanya lebih mudah dari budidaya dengan media lain dan biaya yang dibutuhkan relatif lebih kecil.
bisnis-jabar
bisnis-jabar

Bisnis.com, INDRAMAYU—Budidaya jamur merang dengan media kardus lebih diminati sejumlah petani di Kabupaten Indramayu Jawa Barat karena sistem budidayanya lebih mudah dari budidaya dengan media lain dan biaya yang dibutuhkan relatif lebih kecil.

Jamur merang biasanya banyak dibudidaya dengan media jerami, limbah kapas, ampas aren, eceng gondok, daun pisang kering dan ampas tebu, akan tetapi karena sulitnya mencari bahan dasar seperti itu, kardus bekas ternyata cukup bagus dijadikan media budidaya jamur merang.

Salah satu petani jamur merang di Blok Anjun Desa Tenajar Lor Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu Sina (64) mengatakan dirinya telah memulai usaha budidaya jamur merang dengan media kardus sejak dua tahun lalu.

Bermodal uang kurang dari  Rp2 juta ketika itu, dirinya telah mampu memulai produksi jamur merang kardus di bagian belakang rumahnya dan kini telah memiliki kumbung jamur sederhana di tempat lain karena permintaan konsumen untuk jamur jenis merang semakin tinggi.

“Proses budidayanya relatif lebih cepat, dalam tujuh hari jamur merang kardus sudah bisa dipanen,” katanya, Rabu (11/02/2015).

Sina mengungkapkan hasil produksi jamur merang kardus dibeli pengepul seharga Rp23.000/kg jauh lebih tinggi dibanding harga jamur tiram yang harganya sekitar Rp10.000-Rp11.000/kg.

“Jamur tiram masa produksinya lama, harga jualnya murah dan perlu modal besar untuk memulai budidayanya,” ujarnya.

Dengan keterbatasan wawasan yang dimilikinya, Sina mengaku ingin meningkatkan produktivitas jamur merang kardus yang dimilikinya, dan hingga saat ini dirinya masih kesulitan mencari bibit jamur merang yang bagus sehingga hasil produksinya bisa lebih banyak. (k3)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maman Abdurahman
Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper