Bisnis.com, BANDUNG—Keberlanjutan proyek kereta api super cepat alias shinkansen Jakarta-Bandung menunggu hasil feasibility study (FS) rampung.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan kelangsungan proyek tersebut masih bisa berjalan meski Kementerian Bappenas resmi mencoret proyek kereta api super cepat Jakarta-Surabaya.
Dari pembicaraan dengan Dubes Jepang Yasuaki Tanizaki studi kelayakan yang dilakukan JICA pada proyek tersebut tetap berlanjut.
“Kalau FS nya rampung kita lihat nanti [kelanjutannya],” katanya di Bandung, Kamis (5/2/2015).
Menurut rencana, pihak JICA akan merampungkan studi kelayakan pada Maret 2015 ini. Isi studi kelayakan akan membedah soal mungkin tidaknya Shinkansen melaju dari Jakarta-Bandung maupun sebaliknya dalam waktu tempuh 37 menit.
“Mudah-mudahan Maret kajian finalnya sudah ada,” katanya.
JICA juga akan mengkaji besaran biaya yang harus dikeluarkan dalam pembangunan tersebut, terlebih proyek ini membutuhkan pembebasan lahan yang cukup besar.
Pemprov Jabar sendiri berharap proyek tersebut masih bisa dilanjutkan meski realiasasi fisik belum tentu dimulai pada 2018 mendatang.
“Saya pikir ini untuk lima atau enam tahun ke depan,” katanya.
Jabar menurutnya membutuhkan moda transportasi modern untuk mengimbangi makin tingginya arus penumpang antar kota. Dari hasil pra FS yang dilakukan JICA, proyek ini sangat potensial dikerjakan karena rute yang ditempuh memungkinkan.
“Ini sudah dikembangkan 50 tahun di Jepang dan tidak pernah ada kecelakaan,” ujarnya.