Bisnis.com, CIANJUR - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mukti Cianjur, Jabar, siap memberi pelayanan air bersih, terutama daerah yang mengalami kekeringan dan belum ada saluran PDAM.
Direktur PDAM Tirta Mukti Cianjur, Herman Suherman mengatakan pihaknya siap membuka jalur pipa ke wilayah yang terkena kekeringan, khususnya di Kecamatan Sukaluyu.
"Dalam waktu dekat kami akan membuka jaringan pipa ke sejumlah desa di Sukaluyu yang sering terkena dampak kekeringan," katanya, Rabu (29/10/2014).
Dia menuturkan, untuk memenuhi pasokan air bagi warga di Sukaluyu, pihaknya akan menggunakan sumber air dari bak penampungan yang ada di Kecamatan Cibeber.
"Untuk instalasinya telah kami persiapkan karena dengan debit air 50 liter per detik yang dihasilkan bak penampungan di Cibeber sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan di Sukaluyu," katanya.
Selain itu, ujar dia, selama ini pihaknya telah melakukan Program Peduli Pemda Cianjur pada warga. Program tersebut merupakan bentuk keringanan dari PDAM pada warga yang tidak mampu untuk mendapatkan layanan PDAM.
"Asal ada jalur pipa PDAM, cukup membayar Rp 200 ribu, warga yang tidak mampu bisa mendapatkan layanan PDAM. Syaratnya melampirkan KTP, KK, rekening listrik maksimal 900 watt dan penghasilan di bawah UMK Cianjur yang dilampirkan saat mendaftar di cabang terdekat," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa untuk rumah tangga yang memiliki perempuan yang sedang hamil, menyusui dan jompo, PDAM akan memberikan bantuan pemasangan PDAM secara cuma-cuma. "Untuk harga normal pemasangan Rp950 ribu karena adanya program ini, kami memberikan keringanan," katanya.
Dia menambahkan debit air untuk beberapa kawasan di Kabupaten Cianjur telah ditambah seperti wilayah Cianjur, ditambah 40 liter per detik, kawasan Ciranjang 50 liter per detik dan kawasan Cibeber menjadi 50 liter per detik.
"Debit air di Cianjur masih melimpah, mudah-mudahan tahun 2016 nanti seluruh warga Cianjur dapat menikmati fasilitas air bersih," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga di Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, berharap rencana PDAM untuk membuat jaringan ke wilayah tersebut segera terlaksana karena setiap musim kemarau, warga di wilayah tersebut, kesulitan mendapatkan air bersih.
"Mungkin ini solusi satu-satunya di wilayah kami yang setiap tahun kesulitan mendapatkan air bersih ketika musim kemarau. Sebagai besar sumur resapan milik warga mengering dan terpaksa memakai air sungai untuk menutupi kebutuhan sehari-hari," kata Risma (29) salah seorang warga Hegarmanah.