Bisnis.com, BANDUNG-- Windy Hervidya, mojang kelahiran 28 Maret 1991 ini telah mengemban tugas sebagai Public Relations Prama Grand Preanger selama lebih dari tujuh bulan.
Pemilik tubuh ramping dengan dengan sorot mata menawan ini lahir dan besar di sebuah Kota Kecamatan bernama Kutawaringin yang terletak di bagian Selatan Kota Bandung.
Bagi Windy pekerjaan sebagai PR memiliki tantangan tersendiri, terutama untuk sektor perhotelan. Ia mencontohkan, seorang PR hotel harus mampu menganalisis secara detail kondisi dan kebutuhan pasar sebelum menentukan cara yang tepat untuk mempromosikan sebuah program terbaru dari perusahaan.
“Yang selalu terngiang di benak saya semenjak kuliah adalah peran PR sebagai gerbang perusahaan. Di era globalisasi PR semakin dituntut untuk bekerja ekstra karena persaingan dengan para kompetitor pun semakin ketat. Yang jelas seorang PR harus mampu mengikuti perkembangan zaman,” ujar Windy.
Sebelum bergelut di dunia perhotelan, Windy sempat bekerja sebagai seorang Marcomm Executive sebuah mall di bilangan Bandung Selatan. Tak cukup sampai di situ, lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini pun sempat berkiprah di blantika modeling dan dunia pariwisata.
Dia terpilih sebagai Mojang Kewes di ajang pemilihan Mojang dan Jajaka Parahyangan Kabupaten Bandung 2011. Menurutnya momen tersebut adalah momen paling berkesan dalam hidupnya karena awalnya ia sempat minder untuk mengikuti ajang tersebut.
“Katanya sih, kewes itu artinya geulis, someah dan nyunda pisan. Alhamdulillah kalau orang menilai seperti itu, padahal awalnya saya sama sekali enggak pede buat ikut ajang tersebut karena peserta yang lain banyak yang lebih cantik,” tutur Windy sambil tersipu malu saat berbincang dengan Bisnis.
Di atas catwalk, Windy sempat meraih Finalis Clear Hair Model Regional Bandung. Selain lenggak-lenggok, kegemarannya dalam merawat rambut membuat dara pecinta kucing ini didapuk sebagai ambassador regional Bandung, dari salah satu produk sampo internasional.
Ketika berbincang, dari bibirnya mengalir sejumlah kalimat mengenai kecintaan dan harapan tentang kemajuan pariwisata di Kota Bandung terutama kawasan Bandung Selatan.
Selama ini, menurutnya, Bandung hanya identik sebagai kota belanja, kota kuliner, kota musik, dan beberapa hal lainnya di luar obyek wisata.
“Padahal di kabupaten Bandung masih banyak sekali obyek wisata menarik yang bisa dieksplorasi. Saya berharap tempat seperti Ciwidey, Pangalengan dan beberapa tempat lain di Bandung Selatan kelak dapat menjadi pilihan destinasi wisata favorit di Jawa Barat,” paparnya.
_1687503501.jpg?w=184&h=104)
