Bisnis.com, BANDUNG - Menurut ahli saraf, otak kita memang cukup terprogram untuk ditipu. Hal ini disebabkan oleh sistem perhatian dan persepsi yang kita miliki. Faktanya, syarat kunci pencopet yang sukses adalah tidak memiliki keterampilan tangan yang baik, tetapi mengetahui cara kerja dan memahami celah dalam otak kita.
Yang paling penting dari celah ini adalah kenyataan bahwa otak kita tidak dibentuk untuk multi-task.
Pencopet jalanan juga sering menggunakan trik sulap untuk menipu korbannya, yang dapat mengalihkan fokus perhatian Anda. Salah satu trik klasik yang sering dilakukan adalah dengan berpura-pura berjalan di depan korbannya lalu dengan sengaja menabraknya.
Trik lainnya adalah dengan berpura-pura adu argumen di depan umum, sementara Anda memperhatikan mereka, maka salah satu dari mereka akan beraksi selagi Anda kehilangan fokus.
“Orang-orang berpikir ini tentang mengganggu orang dengan membuat mereka berpaling dari perhatian mereka, tetapi sebenarnya hal ini adalah mengarahkan pikiran seseorang terhadap suatu hal,” kata James Brown, seorang pencopet panggung dan hipnotis di Inggris.
Taktik lain merupakan hal yang lebih psikologis. Pencopet cenderung dekat dengan peringatan “Waspada Pencopet”, karena hal pertama yang orang lakukan setelah membaca tulisan tersebut adalah memeriksa barang bawaan mereka, yang memberitahukan para pencopet di mana Anda menempatkan barang bawaan Anda.
Brown berpikir, kepercayaan memainkan peran utama. “Cara terbesar yang digunakan pencopet dalam pentas dan pencopet jalanan adalah melibatkan Anda di dalamnya, ini merupakan tampilan yang sangat memikat kepercayaan,” katanya.
Secara teori, dia menambahkan, kekuatan sugesti saja sudah cukup untuk memb ujuk orang untuk menyerahkan barang berharga mereka.
“Jika Anda memiliki sedikit hubungan dengan seseorang dan mereka mempercayai Anda, maka itu hal mudah,” kata Brown.
.jpg?w=300&h=221)
