Bisnis.com, BANUDNG - Beberapa tahun berselang setelah sukses dengan cireng sambel kacang, konsumen kemudian meminta Abah untuk kembali berinovasi menciptakan rasa cireng yang pas untuk anak-anak. Rasa cireng diminta tidak pedas seperti cireng sambal kacang dan sesuai dengan lidah anak-anak. Permintaan ini kemudian melahirkan cireng isi keju, abon, sosis, dan kornet yang dijual lebih mahal yakni Rp1.500, sedangkan cireng sambal kacang dijual Rp1.000 perbuah.
Empat rasa baru “Cireng Cipaganti” membuat konsumen Abah bertambah banyak.dan datang dari berbagai kalangan. Tak hanya anak-anak, para mahasiswa hingga pekerja rela mengantre membeli “Cireng Cipaganti”.
Kini, belasan tahun setelah berhasil membuat cireng diterima semua kalangan, Abah telah mengembangkan bisnisnya dengan membuka empat cabang “Cireng Cipaganti”. Omzet “Cireng Cipaganti” kini mencapai Rp10 juta perhari.
“Kalangan memengah atas bisa membeli cireng Rp50.000 hingga Rp100.000 sekali beli, makanya omzet Abah lumayan,” ujarnya.
Walau telah mengantongi omzet yang berlimpah, Abah tak berpikir untuk berhenti berkreasi meningkatkan citra cireng sebagai panganan modern. Dalam waktu dekat, dia akan memperbaiki kemasan “Cireng Cipaganti” dari semula menggunakan kertas menjadi menggunakan kardus supaya terlihat lebih mewah.
Kresi lain dituangkannya dalam sistem promosi. Sadar media sosial sedang digandrungi banyak orang, Abah mulai memperkenalkan “Cireng Cipaganti” lewat Twitter. Cireng pun menjelma menjadi makanan remaja gaul kota Bandung. (K10)