Peternak Ayam Rakyat Makin Tercekik

Bisnis-jabar.com, BANDUNG—Usaha peternakan ayam rakyat semakin terjepit, sebab sebagian besar pasar dikuasai oleh pengusaha ternak ayam bermodal besar. Koordinator Gapoknak Ciung Wanara Ciamis Jawa Barat Fahni Ahmad mengemukakan kompetisi persaingan usaha peternakan ayam antara peternak rakyat dengan pengusaha ternak sudah tidak sehat. "Sebagian besar kebutuhan produksi daging ayam dipenuhi oleh pengusaha besar, sementara kami peternak kecil mengalami kesulitan untuk memasarkan produknya," katanya kepada Bisnis, Rabu (13/11/2013). Menurutnya, jumlah produksi peternak ayam rakyat yang terbatas akibat modal yang minim, diambil alih oleh peternak bermodal besar. Bahkan, pakan, pembibitan, hingga biaya kandang sudah dikuasai oleh pengusaha. Sehingga peternak kecil hanya bisa mengikuti arus laju usaha ternak. Meski demikian, Fahni yang hanya berternak pada jenis ayam kampung mengaku belum terjadi penguasaan pasar pada jenis ayamnya tersebut. Akan tetapi, pihaknya meminta pemerintah untuk mengawasi dan dan memberikan perhatiannya kepada peternak rakyat. "Di Ciamis sendiri, untuk ayam kampun belum terjadi monopoli pasar, tetapi kami takut lambat laun hal serupa (kartelisasi ayam ras) bisa terjadi," ujarnya. Dia menyebutkan, di Ciamis sudah ada empat perusahaan yang terjun dalam bisnis ayam kampung, dan itu menjadi ancaman yang cukup membahayakan.(k32/k29)