Bisnis-Jabar.com,BANDUNG—Pemerintah Jabar terus mengembangkan produksi susu kambing etawa, terutama masyarakat di pedesaan untuk memperbaiki kebutuhan gizi. Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jabar Koesmayadie T.P mengatakan pengembangan kambing etawa sangat cocok untuk masyarakat di pedesaan seperti Tasikmalaya, Subang, Cianjur, Bogor, dan lainnya. Menurutnya, harga kambing etawa cukup terjangkau dan mempunyai dwiguna. Selain diambil susunya kambing etawa juga diperbolehkan untuk dipotong diambil dagingnya. “Selain harganya cukup terjangkau dibandingkan dengan harus membeli sapi, kambing etawa sebetulnya sangat cocok untuk masyarakat di pedesaan dalam mengembangkan gizi masyarakat,” katanya, baru-baru ini kepada bisnis. Dia menyebutkan jumlah populasi kambing etawa di Jabar sekitar 1,8 juta atau 20% dari total jumlah kambing yang mencapai 9 juta kambing. Selama ini permintaan susu kambing etawa paling tinggi terjadi di kawasan perkotaan karena banyak digunakan sebagai obat pernapasan dan kecantikan. Oleh karena itu, Koesmayadie mengatakan susu kambing etawa sangat potensial untuk dikembangkan menjadi industri. “Kendalanya banyak orang yang tidak suka dengan aroma kambing yang bau, padahal sebetulnya jika kebersihannya dijaga aroma bau tersebut tidak akan tercium,” katanya. (ija)
Pemprov Jabar Genjot Susu Etawa di Pedesaan
Bisnis-Jabar.com,BANDUNG—Pemerintah Jabar terus mengembangkan produksi susu kambing etawa, terutama masyarakat di pedesaan untuk memperbaiki kebutuhan gizi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu