Bisnis-jabar.com, BANDUNG--Dinas Perkebunan (Disbun) Jabar ingin menggenjot kejayaan tanaman kina di kawasan ini yang kian terancam. Kabid Produksi Disbun Jabar Hendi Jatnika menyebutkan luas perkebunan kina di Jabar hingga 2012 menyusut hingga 1.166 hektare dibanding 2011 yang mencapai 2.372 ha. "Kami menyayangkan penurunan luas perkebunan kina, terutama perkebunan yang dimiliki oleh perkebunan negeri," katanya. Disbun Jabar mengungkapkan penyusutan luas perkebunan kina dipengaruhi harga pasar dunia akibat orientasi kina hanya untuk ekspor. Dia menjelaskan dahulu kina dikenal sebagai bahan obat malaria, tetapi saat ini bahan baku obat malaria sudah mulai beragam sehingga permintaan kina menjadi berkurang dan harga pun otomatis menjadi turun. Sehingga, ujarnya, tanaman kina banyak diganti oleh komoditas perkebunan lain seperti, kopi dan karet. Akan tetapi, lanjutnya, harga kina saat ini mulai naik karena permintaan kina banyak digunakan sebagai bahan minuman penyegar. "Katanya pasar kina saat ini sedang bagus, karena selain digunakan sebagai bahan obat malaria, sekarang banyak digunakan untuk campuran minuman penyegar, dan dikenal juga buat obat penyakit jantung," katanya. Oleh karena itu, dia berharap melalui momentum tersebut perkebunan kina dapat meningkatkan minat para petani kina.(k32/k29)
Jabar Genjot Produksi Tanaman Kina
Bisnis-jabar.com, BANDUNG--Dinas Perkebunan (Disbun) Jabar ingin menggenjot kejayaan tanaman kina di kawasan ini yang kian terancam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel